Banjir Wajo Rendam 2.415 Rumah Warga Dua Kecamatan
10 Jul 2022 16:28 WIB
Foto : Banjir yang merendam pemukiman warga Kabupaten Wajo, Sabtu (9/7). (BPBD Kabupaten Wajo)
JAKARTA – Banjir yang melanda dua kecamatan di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan, merendam lebih dari 2.000 rumah warga. Insiden terjadi setelah hujan lebat mengguyur kawasan tersebut pada Sabtu pagi (9/7), pukul 06.23 WITA.
Data yang diterima Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB menyebutkan bahwa terdapat rumah terdampak banjir sebanyak 2.415 unit. Sedangkan untuk fasilitas pendidikan, petugas mencatat 3 unit terdampak. Tidak ada laporan warga yang mengungsi akibat banjir dengan tinggi muka air 100 hingga 200 cm tersebut.
Selain infrastruktur bangunan, banjir juga merendam area sawah dan kebun. Laporan dari BPBD Kabupaten Wajo lahan terdampak berupa sawah 660 hektar dan kebun 40 hektar.
Banjir yang terjadi setelah luapan debit air di Bendung Awo dan Sungai Bulete itu menggenangi sejumlah desa di dua kecamatan. Wilayah desa yang tergenang di Kecamatan Keera yaitu di Desa Awota, Keera, Paojepe, Labawang dan Kelurahan Ballere. Sedangkan di Kecamatan Pitumpanua, desa maupun kelurahan terdampak tersebar di Desa Lompoloang, Bulete, Tobarakka, Benteng dan Siwa.
Total warga terdampak di sejumlah desa atau kelurahan berjumlah 2.491 KK.
Tim reaksi cepat (TRC) BPBD telah berada di lokasi terdampak untuk memastikan keselamatan warga. Mereka juga telah mendata kebutuhan darurat untuk para warga yang tertahan di rumah, mengingat akses jalan terendam. Penilaian kaji cepat TRC menyebutkan kebutuhan mendesak berupa sembako dan air mineral.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga. Meskipun terpantau prakiraan cuaca esok hari, Minggu (10/7) di dua kecamatan tadi berpeluang hujan ringan, warga tetap waspada untuk menghadapi potensi banjir susulan.
Menyikapi hasil kaji cepat, warga dapat mempersiapkan bahan logistik darurat. Salah satu kebutuhan yang dapat dipersiapkan yaitu air mineral maupun makanan siap saji dengan kalori yang mencukupi untuk bertahan di saat darurat. Tentunya kebutuhan yang dipersiapkan juga memperhitungkan jumlah anggota pada setiap keluarga.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB