Banjir Surut, Warga Kecamatan Tambakrejo Bersihkan Sisa Material Pasca Kejadian
22 Nov 2021 15:29 WIB
Foto : Banjir yang menggenangi rumah warga di Desa Ngrancang, Kecamatan Tambakrejo, Jawa Timur. Laporan BPBD setempat, banjir telah surut pada Minggu (21/11). (BPBD Kabupaten Bojonegoro)
JAKARTA - Banjir yang melanda Desa Ngrancang, Kecamatan Tambakrejo, Jawa Timur telah surut pada Minggu (21/11). Warga bersama BPBD Kabupaten Bojonegoro dan tim gabungan telah membersihkan material dan lumpur yang tersisa pasca kejadian.
Banjir yang sempat mengisolir 6 RT itu terjadi akibat meluapnya Sungai Ngego yang berada di kawasan tersebut pada Jumat (19/11) lalu.
Sebanyak 500 jiwa terdampak banjir dan 20 rumah warga terendam. Selain berdampak pada rumah warga, fenomena tersebut juga menggenangi SD Ngrancang 3, 1 pondok bersalin desa (polindes), dan 1 rumah ibadah.
Banjir dengan tinggi mata air (TMA) 40cm saat kejadian itu sempat memutus akses jalan utama dusun-dusun yang berada di Desa Ngrancang. Selanjutnya, banjir juga menghanyutkan 2 jembatan penghubung antar dusun.
Menyikapi kejadian banjir, Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro langsung terjun mendatangi lokasi dan berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk melakukan pendataan warga terdampak juga kerugian materil lainnya.
Melihat prakiraan cuaca dua hari ke depan, wilayah Provinsi Jawa Timur berpotensi mengalami hujan yang dengan intensitas tinggi yang dpaat disertai angin kencang dan petir. Sementara untuk di wilayah terdampak, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat masih berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang.
Saat ini, menurut pantauan BMKG wilayah Indonesia masih akan mengalami dampak dari adanya fenomena La Nina hingga Februari 2021. Fenomena tersebut dapat meningkatkan curah hujan hingga 70% yang apabila tidak disikapi dengan tepat dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
BNPB meminta kepada pemerintah daerah untuk menyiapkan langkah-langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi dampak La Nina sebagai langkah mengurangi kerugian akibat bencana. Sementara masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan apabila terjadi hujan dengan durasi yang lama, khususnya bagi warga yang tinggal di daerah aliran sungai dan tebing maupun lereng.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB