Banjir Rob Terjang Ribuan Rumah di Kota Semarang
01 Jun 2021 01:39 WIB
Foto : Kondisi terkini banjir rob yang berangsur surut di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Minggu (30/5) pukul 14.00 WIB. (BPBD Kota Semarang)
JAKARTA - Peristiwa banjir rob terjadi di Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Peristiwa ini berlangsung pada Sabtu lalu (29/5), pukul 01.35 WIB, akibat gelombang pasang surut air laut. Sebanyak 11.128 jiwa terdampak akibat kejadian ini.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mencatat kerugian materiil sebanyak 3.590 unit rumah terendam banjir. Pada saat insiden terjadi, tinggi muka air (TMA) menunjukkan ketinggian sekitar 60 sentimeter.
BPBD Kota Semarang melakukan kaji cepat di lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan instansi terkait.
Menurut laporan yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, pada Minggu (30/5), pukul 14.00 WIB, cuaca di lokasi kejadian terpantau cerah dan banjir berangsur surut dengan TMA 10-20 sentimeter.
Berdasarkan kajian InaRisk, potensi bahaya banjir di Kota Semarang berada pada tingkat sedang hingga tinggi dengan mencakup luas wilayah risiko 12.874 hektar yang meliputi 15 kecamatan. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca tiga hari kedepan akan cerah, cerah berawan dan hujan ringan terhitung pada Senin (31/5) hingga Rabu (2/6).
Angin Puting Beliung Sebabkan 48 Unit Rumah Warga Rusak Ringan
Selain bencana banjir rob, angin puting beliung terjadi di Kota Semarang. Peristiwa yang terjadi akibat hujan deras disertai dengan angin kencang tersebut terjadi pada Sabtu (29/5), pukul 15.00 WIB.
Sejumlah puluhan rumah pada 4 kelurahan di dua kecamatan terdampak fenomena ini. BPBD setempat mencatat 48 unit rumah mengalami rusak ringan dan 193 jiwa terdampak, antara lain di Kelurahan Purwoyoso dan Kelurahan Jerakah (Kecamatan Ngaliyan) serta Kelurahan Kembangarum dan Kelurahan Manyaran (Kecamatan Semarang Barat).
BPBD Kota Semarang melakukan kaji cepat dan memberikan bantuan kepada korban terdampak serta mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penilaian dan dokumentasi bersama Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), dan pihak kelurahan/kecamatan berserta instansi terkait. Selain itu, masyarakat setempat turut melakukan kerja bakti untuk memindahkan parabotan rumah warga terdampak ke rumah sanak saudara terdekat.
Berdasarkan analisa InaRisk, Kota Semarang memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat sedang hingga tinggi dengan mencakup luas wilayah risiko 12.874 hektar yang meliputi 15 kecamatan serta cuaca ekstrem pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada 16 kecamatan dengan luas risiko mencapai 34.184 hektar.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca tiga hari ke depan akan cerah, cerah berawan dan hujan ringan terhitung pada Senin (31/5) hingga Rabu (2/6).
Untuk itu, BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah setempat untuk selalu memantau informasi cuaca terkini melalui situs portal BMKG. Masyarakat juga diharapkan selalu siap siaga terhadap potensi bencana yang ada di wilayah sekitar tempat tinggal dengan memantau melalui InaRisk serta mempersiapkan rencana kesiapsiagaan mulai dari ruang lingkup keluarga hingga kelurahan/kecamatan.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB