Banjir Rendam Empat Kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah
28 Nov 2021 21:41 WIB
Foto : Tim BPBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah melakukan upaya penanganan banjir yang terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan, Minggu (28/11). (BPBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah)
JAKARTA - Banjir yang disebabkan hujan dengan intensitas tinggi merendam empat kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan. Kejadian ini berlangsung pada Sabtu sore (27/11), pukul 15.45 WIB.
Adapun tinggi muka air yang melanda empat kecamatan berkisar 40 sampai 50 sentimeter. Keempat kecamatan tersebut mencakup Kecamatan Brabai, Haruyan, Hantakan dan Batang Alai. Sedangkan pada Kecamatan Brabai, empat desa yang dilanda banjir, yaitu Desa Barabai Utara, Selatan, Barat, dan Mendingan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Tengah telah melakukan upaya penanganan banjir dengan mendirikan pos komando (posko) di Stadion Mandingin sehingga diharapkan respons darurat berlangsung efektif. Salah satu penanganan darurat posko yaitu pendataan kerugian material di wilayah terdampak banjir.
Di samping itu, petugas gabungan bersiaga untuk mengantisipasi banjir susulan yang mungkin masih terjadi di wilayah ini. BPBD setempat juga melaporkan bahwa warga yang telah melakukan evakuasi telah kembali ke tempat tinggal masing-masing.
Kondisi mutakhir saat ini cuaca di wilayah terdampak masih diguyur hujan dengan intensitas sedang dan terjadi banjir susulan di tiga kecamatan, antara lain Kecamatan Haruyan, Hantakan dan Batang Alai.
Banjir Blora Telah Surut
Pada waktu yang sama , yaitu pukul 15.45 WIB, wilayah dua kecamatan di Kabupaten Blora terdampak banjir. BPBD Kabupaten Blora menginformasikan dua kecamatan terdampak di Kecamatan Cepu dan Kradenan. Banjir diakibatkan guyuran hujan lebat sehingga debit air Sungai Putat dan Gareng meluap pada Sabtu (27/11).
Berikut ini wilayah desa di dua kecamatan yang terdampak banjir, yait Desa Balun, Cepu, Ngelo dan Karangboyo di Kecamatan Cepu, sedangkan Desa Sumber di Kecamatan Kradenan.
BPBD Kabupaten Blora melaporkan bahwa banjir telah surut dan melakukan pendataan serta pembersihan material pascabanjir yang menggenangi rumah warga bersama tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, organisasi masyarakat serta perangkat kelurahan setempat.
Banjir dengan tinggi muka air 20 sampai 40 sentimeter tersebut merendam 346 unit rumah dan satu unit fasilitas pendidikan. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Kota/Kabupaten Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tanah Bumbu dan Kotabaru, Balangan, Tabalong, Tanah Bumbu dan Kotabaru pada 28 sampai 29 November 2021. Untuk Provinsi Jawa Tengah didominasi cuaca berawan, berawan tebal dan hujan ringan pada 28 sampai 30 November 2021.
Kajian inaRISK menunjukkan Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Blora memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada 11 kecamatan di Hulu Sungai Tengah dan 16 kecamatan di Blora.
BNPB terus mengimbau masyarakat dan perangkat daerah untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Langkah-langkah kesiapsiagaan dapat dilakukan dengan melakukan pembersihan dan pemeriksaan saluran maupun daerah resapan air secara berkala, penanaman pohon serta pembersihan area sungai.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB