Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Banjir Masih Menggenang Wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, Tak Ada Laporan Korban Jiwa

Dilihat 173 kali
Banjir Masih Menggenang Wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, Tak Ada Laporan Korban Jiwa

Foto : Banjir menerjang delapan kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, sejak Rabu lalu (10/11). Hingga malam tadi, Minggu (14/11), pukul 21.30 WIB, banjir belum surut. BPBD setempat melaporkan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut. (BPBD Kabupaten Kotawaringin Timur)


JAKARTA – Banjir menerjang delapan kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, sejak Rabu lalu (10/11). Hingga malam tadi, Minggu (14/11), pukul 21.30 WIB, banjir belum surut. BPBD setempat melaporkan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut. 

Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Kotawaringin Timur, delapan Kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Tualan Hulu, Kecamatan Mentaya Hulu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kecamatan Kota Besi, Kecamatan Parenggean, Kecamatan MB Ketapang, Kecamatan Baamang dan Kecamatan Cempaga. Banjir ini menggenangi 576 unit rumah warga dan 2 unit fasilitas pendidikan dengan ketinggian air berkisar antara 10 - 100 sentimeter.

BPBD Kabupaten Kotawaringin Timur terus melakukan update mengenai pendataan dan berkoordinasi dengan perangkat desa setempat  guna memberikan penanganan darutat. Distribusi bantuan terhadap warga terdampak dilakukan BPBD bersama tim gabungan. Berdasarkan pemantauan visual dilapangan per Minggu (14/11) pukul 21.30 WIB, cuaca saat ini hujan dengan intensitas sedang dan banjir masih menggenangi wilayah terdampak.

Merujuk prakiraan cuaca BMKG di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur hingga 3 hari ke depan (17/11) terpantau berawan. Melihat kondisi ini, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan, terlebih adanya risiko ancaman bahaya fenomena La Nina. Seperti yang sudah disampaikan Kepala BNPB, Letjen TNI Ganip Warsito, salah satu langkah pencegahan dan antisipasi yang dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan sungai atau susur sungai dengan melibatkan TNI-POLRI, Basarnas, Pemerintah Desa serta unsur Pentahelix lainnya.    



Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 


Penulis


BAGIKAN