Banjir Masih Kepung Kabupaten Ciamis, Sebanyak 5.493 Jiwa Terdampak
28 Okt 2020 16:31 WIB
Foto : BPBD Kabupaten Ciamis berkoordinasi dengan TNI dan instansi terkait sebelum membantu mengevakuasi warga terdampak banjir di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (28/10). (BPBD Kabupaten Ciamis)
JAKARTA - Bencana banjir masih mengepung sebagian besar wilayah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat dan berdampak pada 3.880 KK/ 5.493 jiwa hingga hari ini, Rabu (28/10).
Berdasarkan laporan dari Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, bencana hidrometeorologi tersebut terjadi setelah Sungai Ciputrahaji dan Sungai Cikasi meluap akibat dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi sejak Selasa (27/10) pukul 02.00 WIB.
Menurut laporan yang diperbarui pukul 14.00 WIB, ada sebanyak 3.880 unit rumah di 17 desa dan tiga kecamatan masih terdampak banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) 50-100 sentimeter.
Adapun rincian desa yang terdampak meliputi Desa Purwasari, Desa Ciherang, Desa Cibadak, Desa Banjarsari, Desa Ratawangi, Desa Sindangasih, Desa Sindanghayu, Desa Ciulu dan Desa Sukasari di Kecamatan Banjarsari.
Kemudian Desa Cikaso, Desa Sindangrasa, Desa Gigayam, Desa Banjaranyar, Desa Langkapsari, Desa Tanjungsari dan Desa Karyamukti di Kecamatan Banjaranyar serta yang terakhir adalah Desa Sidarahayu di Kecamatan Purwodadi.
Kendati sudah berangsur surut di beberapa desa, banjir susulan dilaporkan kembali terjadi di Desa Sidarahayu di Kecamatan Purwodadi.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupatenterus Ciamis melakukan kaji cepat, evakuasi korban dan barang milik korban serta berkordinasi dengan intansi terkait.
Selain itu, BPBD Kabupaten Ciamis bersama tim gabungan juga telah mendistribusikan bantuan logistik berupa paket sembako, selimut, matras, kids ware, paket sandang dan air mineral.
Sebagai bentuk upaya percepatan penanganan banjir di Kabupaten Ciamis, Bupati Kabupaten Ciamis Herdiat Sunarya mengatakan pihaknya telah memberi instruksi agar seluruh komponen jajaran pemkab dapat melakukan penanganan banjir dengan baik, yang mana dalam hal ini pemenuhan kebutuhan para warga terdampak menjadi prioritas utama.
“Kami telah menginstruksikan untuk segera mendirikan umum dapur umum untuk menyediakan konsumsi bagi warga terdampak banjir. Alhamdulillah saat kita cek sudah ada,” Kata Herdiat saat mengunjungi lokasi banjir, Selasa (27/10).
Pada kesempatan yang sama, pihaknya mengatakan bahwa kejadian bencana banjir yang melanda Ciamis ini nantinya akan menjadi kajian pihak pemkab untuk menemukan solusi agar tidak terjadi lagi dikemudian hari.
“Sebagai upaya pencegahan terjadinya banjir lagi kedepannya, kita dari Pemerintah Kabupaten Ciamis akan melakukan kajian khusus untuk penanganan kedepannya,” imbuhnya.
Adapun dalam hal ini, penetapan status Tanggap Darurat untuk bencana Banjir, Tanah Longsor dan Angin Kencang Kabupaten Ciamis sedang dalam proses.
Sementara itu, menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Barat hingga Jumat (30/10).
Selain Jawa Barat, wilayah lain yang memiliki prakiraan cuaca serupa meliputi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara dan Papua.
Melihat dari hasil prakiraan cuaca tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta agar pemangku kebijakan dan masyarakat di daerah dapat melakukan upaya mitigasi bencana dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam kaitan pengurangan risiko bencana.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB