Banjir Masih Genangi Pemukiman Warga Gresik di Beberapa Kecamatan
17 Mar 2021 02:31 WIB
Foto : Analisa potensi bahaya bencana banjir di wilayah Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. (InaRISK)
JAKARTA – Banjir masih menggenangi pemukiman warga di wilayah Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, hingga hari ini, Selasa (16/3). Kejadian ini berlangsung sejak Jumat lalu (12/3), sekitar pukul 21.00 waktu setempat.
Genangan terpantau dengan ketinggian muka air (TMA) beragam di beberapa kecamatan. BPBD melaporkan wilayah yang terkena dampak dari banjir dari Sungai Lamong, yaitu Kecamatan Benjeng dengan TMA 10 – 40 cm, Cerme masih tergenang 5 – 80 cm dan Kedamean pada 30 – 80 cm. Sedangkan di Kecamatan Balongpanggang, BPBD melaporkan kondisi air di sebagian wilayah dan pemukiman warga yang tergenang berangsur surut.
Hujan dengan intensitas tinggi memicu debit air Sungai Lamong hingga melupa di kawasan. Banjir yang tidak dapat dihindari menggenangi beberapa wilayah kecamatan.
Sejauh ini banjir berdampak pada kerugian materil yang dimiliki oleh warga. BPBD mencatat luasan terendam 999 hektar persawahan dan 480 ha tambak. Di samping itu, 2.105 unit rumah dan 11 unit fasilitas umum terdampak banjir.
Sejauh ini korban jiwa masih belum dapat dipastikan dan masih dalam tahap pendataan.
Upaya dilakukan dengan memaksimalkan tenaga yang ada, BPBD Kabupaten Gresik berkoordinasi dengan Muspika dan pemerintah desa setempat terkait pendataan dan monitoring TMA Sungai Lamong dan pasang surut air laut. Tak hanya itu saja, BPBD Kabupaten Gresik menyediakan dan menyiagakan perahu evakuasi dan personel untuk korban yang terdampak.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan dianjurkan untuk berlindung di tempat yang lebih tinggi dari potensi bahaya banjir. Selain itu, setiap keluarga diimbau memiliki rencana darurat keluarga dalam mengantisipasi bahaya banjir, misalnya identifikasi potensi risiko tempat tinggal dan persiapan logistik permakanan.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB