Banjir Landa Permukiman dan Persawahan Warga di Kabupaten Lamongan
07 Jul 2022 22:01 WIB
Foto : Banjir melanda satu desa di Kabupaten Lamongan Jawa Timur pada Rabu (6/7) pagi. Peristiwa tersebut terjadi pascahujan dengan itensitas tinggi menerjang wilayah tersebut pada pukul 08.15 waktu setempat. (BPBD Kabupaten Lamongan)
JAKARTA – Banjir melanda satu desa di Kabupaten Lamongan Jawa Timur pada Rabu (6/7) pagi. Peristiwa tersebut terjadi pascahujan dengan itensitas tinggi menerjang wilayah tersebut pada pukul 08.15 waktu setempat. Adapun lokasi terdampak adalah Desa Gampang Sejati Kecamatan Laren.
Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan pada Kamis (7/7) pukul 06.00 WIB banjir sudah surut diseluruh lokasi terdampak. Tidak ada laporan terkait korban jiwa/luka maupun masyarakat yang mengungsi.
Pada saat kejadian, banjir tersebut sempat berdampak pada 5 KK / 19 jiwa. Selain menggenangi rumah warga, banjir juga merendam persawahan seluas 35 hektare dengan ketinggian muka air sekitar 5 - 45 centimeter.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan pun langsung menuju ke lokasi terdampak guna melakukan asessmen dan berkoordinasi dengan aparat pemerintahan setempat guna melakukan penanganan lebih lanjut.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca untuk wilayah Kabupaten Lamongan, periode Kamis (7/7) hingga Sabtu (9/7) akan mengalami hujan ringan dan cerah berawan. Sementara itu merujuk pada analisis inaRISK BNPB, wilayah Kabupaten Lamongan memiliki risiko banjir tingkat sedang hingga tinggi dengan seluruh kecamatan yang terdapat di Kapubaten Lamongan berisiko terpapar banjir.
Menanggapi hal tersebut, BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir, khususnya bagi wilayah yang memiliki risiko tinggi terpapar banjir. Masyarakat agar dapat menjaga sungai atau saluran air lainnya tetap bersih dan tidak tersumbat dan mengetahui langkah evakuasi jika terjadi banjir. Sementara itu pemerintah daerah diharapkan melakukan langkah-langkah strategis guna mengurangi dampak banjir.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB