Banjir Kota Subulussalam Telah Surut, Tetap Waspada Potensi Susulan
26 Apr 2022 12:35 WIB
Foto : Banjir yang merendam pemukiman warga Kota Subulussalam, Provinsi Aceh. (Badan Penanggulangan Bencana Aceh)
JAKARTA – Banjir yang melanda Kota Subulussalam, Provinsi Aceh, telah surut pada Senin malam (25/4). Namun demikian, warga diharapkan tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. Pada hari ini, Selasa (26/4) wilayah terdampak masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan.
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menginformasikan 100 KK terdapak peristiwa yang terjadi sejak Sabtu lalu (23/4), pukul 16.10 waktu setempat atau WIB. Tiga kecamatan di wilayah kota terdampak banjir tersebut, yaitu kecamatan Sultan Daulat, Kecamatan Rundeng dan Kecamatan Logkib. Sebanyak 100 rumah milik warga di sejumlah desa pada kecamatan tersebut terendam banjir. Namun BPBD tidak melaporkan adanya kerusakan rumah akibat banjir.
Sejumlah desa yang terdampak banjir yaitu Desa Jabi, Sigrun, Suka Maju di Kecamatan Sultan Daulat dan Desa Japang, Tualang, Mandilam, Lae Mate, Dah, Sibungke, Sibuasan, Muara Batu-batu, Oboh, Siperkas, Kuta Beringain dan Panglima Sahman di Kecamatan Rundeng.
Saat banjir terjadi, tim reaksi cepat BPBD Kota Subulussalam mengerahkan personel untuk melakukan pemantauan dan pendataan. Petugas disiagakan di lokasi terdampak untuk mengantisipasi apabila warga membutuhkan pertolongan.
Banjir di kota ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan debit air Sungai Souraya meluap pada Sabtu petang.
Pada hari ini hingga esok, Rabu (27/4) wilayah kota masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan. Pemerintah daerah dan warga tetap diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.
Sementara itu, berdasarkan analisis inaRISK wilayah Kota Subulussalam termasuk daerah dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 5 kecamatan yang berada pada potensi bahaya tersebut. Tiga di antaranya wilayah yang terdampak banjir pada Sabtu lalu. Sedangkan dua kecamatan lain dengan potensi bahaya tersebut yaitu Kecamatan Simpang Kiri dan Penanggalan.
Menghadapi bahaya banjir, warga dapat mempersiapkan rencana evakuasi secara aman atau pun menunggu arahan petugas BPBD setempat. Apabila harus melakukan evakuasi dan pengungsian, siapkan tas siaga bencana yang disesuaikan dengan kebutuhan anggota keluarga, serta lakukan dengan menerapkan protokol kesehatan saat evakuasi maupun di pengungsian.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB