Banjir Kota Pare-Pare Telah Surut, Situasi dan Kondisi Aman Terkendali
21 Nov 2022 14:58 WIB
Foto : Banjir yang merendam wilayah Kota Pare-pare pada Jumat (18/11). (BPBD Kota Pare-pare)
JAKARTA - Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Kota Pare-pare pada Jumat (18/11) sejak pukul 04.00 sampai 17.30 WITA, menyebabkan meluapnya Sungai Jawi-jawi dan Sungai Salo Karajae hingga mengakibatkan banjir di beberapa titik dan berdampak kepada 425 KK.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Pare-pare wilayah yang terdampak banjir meliputi Tegal, Kompleks BTN Zavaras di Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung. Kemudian kompleks BTN Pondok Indah dan Kompleks Perumahan IK Residence di Kelurahan Bumi Harapan, Kecamatan Bacukiki Barat. Selanjutnya Lontang’e di Kelurahan Lemoe, Kecamatan Bacukiki. Berikutnya Kelurahan Wt. Bacukiki di Kecamatan Bacukiki dan Kelurahan Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat.
Laporan visual yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana, arus banjir terpantau cukup deras dari arah hulu menuju permukiman warga dan beberapa sudut kota. Beberapa kendaraan roda empat, kios dan rumah warga hanyut terbawa arus banjir.
Sementara di lokasi yang lain, ada beberapa warga yang terjebak di rumah masing-masing namun tim gabungan dari BPBD Kota Pare-pare bersama instansi terkait telah mengevakuasi ke lokasi yang lebih aman.
Berdasarkan laporan BPBD Kota Pare-pare, per Sabtu (19/11), tidak ada pengungsian dan warga memilih tinggal di rumah kerabat untuk sementara. Saat ini banjir telah surut dan warga mulai membersihkan sisa lumpur dan sampah yang terbawa oleh banjir. Situasi terkini sudah normal dan terkendali.
"Untuk sementara belum ada (pengungsian). Warga terdampak lebih memilih tinggal dirumah kerabat, dengan alasan keamanan rumah dan pembersihan rumah masing. Saat ini kondisi air sudah surut (Normal),” ungkap Erik, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Pare-pare.
Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di wilayah Kota Pare-pare dan sekitarnya hingga Minggu (20/11), sebagaimana menurut informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Menyikapi hal itu, maka BNPB mengimbau kepada seluruh unsur pemerintah daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh fenomena cuaca ekstrem.
Upaya seperti pemantauan kondisi sungai, pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat disarankan perlu dilakukan secara berkala.
Guna meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana susulan, masyarakat di sepanjang aliran sungai agar melakukan evakuasi mandiri sementara jika terjadi hujan menerus dengan intesitas tinggi selama lebih dari satu jam. Masyarakat juga diharapkan agar selalu memperhatikan kondisi debit sungai dan menghindari lereng curam yang minim vegetasi.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB