Banjir Kota Bengkulu Surut, Tidak Ada Lagi Pengungsian
25 Nov 2020 01:06 WIB
Foto : Banjir terjadi di delapan kecamatan di Kota Bengkulu pada Senin sore (24/11) siang. (BPBD Kota Bengkulu)
JAKARTA – Banjir yang melanda beberapa kecamatan di Kota Bengkulu telah surut. Kondisi ini dilaporkan oleh BPBD Kota Bengkulu pada Selasa (24/11) siang. Setelah tidak ada lagi genangan, warga yang mengungsi memutuskan kembali ke rumah mereka masing-masing.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu mencatat delapan kecamatan di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, terdampak banjir yang terjadi pada Senin sore (23/11), sekitar pukul 17.00 WIB. Kecamatan yang terdampak yaitu Kecamatan Ratu Agung, Singaran Pati, Gading Cempaka, Kampung Melayu, Selebar, Ratu Samban, Bangkahulu dan Palaran. Sedangkan jumlah total kelurahan yang terdampak sebanyak 22 kelurahan yang tersebar di 8 kecamatan tersebut.
Saat terjadinya banjir ketinggian muka air mencapai 100 cm di beberapa titik. Sebanyak 482 unit rumah terdampak genangan banjir. Data sementara yang dihimpun BPBD setempat mengidentifikasi rumah terdampak di Kecamatan Palaran 208 unit, Ratu Agung 244, Bangkahulu 30, sedangkan kecamatan lain masih dalam pendataan.
Berikut ini kelurahan yang terdampak banjir, yakni Kebun Beler, Kebun Kenangam Lempuing dan Tanah Patah (Kecamatan Ratu Agung), Panorama (Singaran Pati), Jalan Gedang dan Padang Nangka (Gading Cempaka), Sumberjaya dan Simpang Kandis (Kampung Melayu), Betungan dan Sukarami (Selebar), Penurunan, Penggantungan, Belakang Pondok, Anggut Atas dan Padang Jati (Ratu Samban), Bentiringin Permai (Bangkahulu) dan Rawa Makmur (Palaran).
Saat banjir terjadi, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Bengkulu segera melakukan penanganan darurat, seperti evakuasi dan kaji cepat. Setelah banjir surut, BPBD bersama tim gabungan dan masyarakat bergotong royong untuk membersihkan lumpur sisa banjir.
Berdasarkan prakiraan cuaca esktrem dalam sepekan ini, 21 – 27 November 2020, Provinsi Bengkulu termasuk salah satu wilayah yang berpotensi cuaca ekstrem dan hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang.
BNPB mengimbau warga untuk selalu siap siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi. Setiap individu dapat mempersiapkan diri dan anggota keluarga dalam menghadapi bahaya tersebut, misal dengan mematikan aliran listrik dan memastikan aman, menyimpan dokumen penting, menyiapkan obat-obatan atau pun kebutuhan penting lain.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB