Banjir Kembali Rendam Puluhan Rumah Warga Kabupaten Tanah Bumbu
20 Mei 2021 22:14 WIB
Foto : Banjir yang terjadi di Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (19/5). (BPBD Kabupaten Tanah Bumbu)
JAKARTA - Setelah Kecamatan Satui dilanda banjir hingga Minggu (16/5) lalu, banjir kembali kepung salah satu kecamatan di Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan. Kali ini Kecamatan Teluk Kepayang tepatnya Desa Tapus dilanda banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur sejak Rabu (19/5) malam tepatnya pukul 18.00 WITA.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu kembali berupaya guna menaggulangi bencana hidrometeorologi tersebut termasuk melakukan evakuasi warga yang rumahnya terdampak banjir. Selain itu BPBD Kabupaten Tanah Bumbu juga melakukan koordinasi dengan unsur Muspika dan Kepala Desa setempat guna melakukan pendataan dan pemantauan di lokasi bencana.
Menurut laporan yang masuk di Pusdalops BNPB hingga Kamis (20/5) siang, sebanyak 44 unit rumah warga terendam dan sebanyak 142 jiwa terdampak. Kemudian terdapat 1 unit kantor Kepala Desa dan 1 unit sarana ibadah milik warga terdampak banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) hingga 80 cm. Sementara kondisi mutakhir di lokasi kejadian, banjir masih menggenang dan hanya mengalami penurunan sekitar 15 cm.
Melalui laman websitenya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali merilis peringatan dini waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada pagi hingga siang atau sore di wilayah kota Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Tapin, Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Balangan, Kotabaru, Tanah Bumbu dan sekitarnya pada Kamis (20/5) dan potensi hujan disertai petir dengan durasi singkat di wilayah Kabupaten Balangan dan sekitarnya pada Jumat (21/5).
Sementara melalui kajian InaRISK, Kabupaten Tanah Bumbu memiliki risiko bencana banjir sedang hingga tinggi dengan luas risiko mencapai 77.996 hektar atau mencakup 10 kecamatan.
Dengan adanya peringatan dini yang dikeluarkan BMKG serta kajian risiko InaRISK, serta seringnya bencana banjir melanda di Kalimatan Selatan pada sebulan terakhir, BNPB menghimbau kepada masyarakat dan pemerintah setempat untuk selalu siap siaga terhadap bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu dengan menyiapkan rencana kesiapsiagaan dari tingkat yang paling kecil yakni keluarga.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB