Banjir Kabupaten Sintang, BPBD: Tidak Ada Warga Mengungsi
18 Sep 2021 04:58 WIB
Foto : Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Selasa (14/9) menyebabkan banjir di Desa Terusan, Kecamatan Kayan Dedai, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat. (BPBD Kabupaten Sintang)
JAKARTA - Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Selasa (14/9) menyebabkan banjir di Desa Terusan, Kecamatan Kayan Dedai, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang melaporkan banjir tersebut menutup akses jalan masuk ke Kabupaten tersebut.
"Hujan hampir setiap hari, puncaknya hari Selasa kemarin sampai menutup akses jalan menuju desa di hari Rabu dan Kamis," jelas Sugianto, Kepala Bidang BPBD Kab. Sintang melalui pesan singkat.
Pihaknya melaporkan banjir tersebut berdampak pada 35 KK atau 140 jiwa. Selain itu, sebanyak kurang lebih 35 unit rumah warga terdampak. Beberapa ladang dan perkebunan warga juga ikut terendam.
BPBD setempat melaporkan Tinggi Muka Air (TMA) saat kejadian sekitar kurang lebih 50 sampai 100 sentimeter.
Meski begitu, hingga berita ini dirilis, Jumat (17/9), tidak ada laporan warga yang mengungsi.
"Tidak ada masyarakat mengungsi karena kebanyakan rumahnya adalah rumah panggung. Hanya saja aktifitas warga harus terhenti," kata Sugianto.
Hingga saat ini, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sintang didampingin Sekretaris Desa masih meninjau lokasi kejadian. Pendataan kerugian materil juga masih dilakukan.
Curah hujan yang tinggi tersebut sesuai dengan prakiraan BMKG untuk wilayah Kalimantan Barat. Menurut BMKG, wilayah Kalimantan Barat berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang mulai Rabu (15/9) hingga Jumat (17/9). Sementara untuk esok hari Sabtu (18/9), wilayah Kalimantan Barat masih berpotensi mengalami hujan lebat.
Selain Kalimantan Barat, daerah lain yang berpotensi mengalami hujan lebat adalah sebagian pulau Sumatera, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi Tengah, Papua Barat, dan Papua.
Menyikapi hal tersebut, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah setempat dan warga sekitar untuk selalu waspada akan potensi bencana hidrometeorologi di wilayahnya. Dengan menyadari potensi dan ancaman bencana diharapkan dapat mengurangi risiko akibat terjadinya bencana.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB