Banjir Kabupaten Pasuruan, 1 Meninggal Dunia dan 1 Lainnya Hilang
04 Feb 2021 15:35 WIB
Foto : Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Pasuruan melakukan penanganan darurat terdampak banjir pada Rabu (3/2). (BPBD Kabupaten Pasuruan)
JAKARTA – Banjir yang melanda Kabupaten Pasuruan mengakibatkan satu warga meninggal dunia dan satu lainnya hilang. BPBD Kabupaten yang melibatkan tim gabungan, TNI, Polri, Basarnas dan relawan, masih melakukan pencarian korban hilang tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan mengidentifikasi korban meninggal berusia 70 tahun dan berjenis kelamin perempuan, sedangkan korban hilang berusia 19 tahun, perempuan. Di samping korban jiwa, banjir yang melanda 9 kecamatan. Data sementara BPBD (4/2), pukul 03.15 WIB, menyebutkan 65 warga mengungsi dan 2.330 KK terdampak di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur.
Kesembilan kecamatan terdampak di kabupaten ini yaitu Kecamatan Purwosari, Sukorejo, Pandaan, Prigen, Gempol, Beji, Bangil, Kraton dan Winongan.
Kerugian material mencakup rumah rusak berat 8 unit, sedangkan sebanyak 50 persen rumah di Dusun Genuk, Desa Pulungan, Kecamatan Gempol, mengalami kerusakan. BPBD masih melakukan pendataan di lapangan.
Banjir yang dipicu oleh hujan intensitas tinggi menyebabkan Sungai Kedunglarangan dan Sungai Kabeng Pulungan meluap. Tinggi muka air terpantai sekitar 60 hingga 130 cm. Banjir terjadi pada Rabu (3/2), sekitar pukul 18.30 waktu setempat atau WIB.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Pasuruan yang dibantu TRC BPBD Provinsi Jawa Timur melakukan penanganan darurat di lapangan. Prioritas penanganan yang dilakukan yaitu evakuasi, penyelamatan dan pencarian warga hilang. Di samping itu, tim di lapangan juga melakukan kaji cepat.
Kondisi terakhir yang dilaporkan BPBD setempat menyebutkan cuaca cerah dan banjir telah surut di beberapa titik. Data per hari ini (4/2), pukul 02.50 WIB menginformasikan pencarian korban hilang sementara dihentikan dan akan dilanjutkan pagi ini.
Melihat analisis InaRISK, kabupaten yang berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah timur ini merupakan kawasan dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi. InaRISK mengidentifikasi terdapat 23 kecamatan yang berada pada potensi bahaya tersebut. Luas bahaya di sejumlah kecamatan ini mencapai luas bahaya 32.899 hektar.
Dari sisi cuaca, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca wilayah Jawa Timur yang berpotensi hujan lebat dan dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang. Prakiraan cuaca ini berlaku pada hari ini hingga esok hari. Terpantau pada aplikasi info BMKG, prakiraan cuaca wilayah Bangil berawan hingga hujan sedang pada hari ini, Kamis (4/2).
Menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi di puncak musim hujan ini, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siap siaga. Diskusikan dengan anggota keluarga terkait potensi risiko dan bahaya yang ada di sekitar. Ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi InaRISK, serta perangkat teknologi informasi lainnya, seperti Info BMKG.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB