Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Banjir Genangi Rumah Warga Demak di Awal Tahun

Dilihat 45 kali
Banjir Genangi Rumah Warga Demak di Awal Tahun

Foto : Analisis InaRISK risiko bahaya banjir di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, yang diakses melalui situs inarisk.bnpb.go.id. (InaRISK)

JAKARTA – BNPB memonitor peristiwa banjir yang terjadi di Desa Kembang, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, pada Jumat (1/1), pukul 02.00 WIB. BPBD setempat masih melakukan pendataan terhadap dampak banjir dini hari tadi.

 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak melaporkan saat banjir terjadi, tinggi genangan air kurang lebih 50 cm. Banjir tersebut dipicu salah satunya intensitas hujan yang tinggi. Debit air tinggi mengakibatkan tanggul kanana yang berada di jalur Sungai Suntang jebol.

 

Menyikapi peristiwa banjir, BPBD Kabupaten Demak segera melakukan upaya penanganan darurat. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD melakukan kaji cepat dan koordinasi dengan instansi terkait. BPBD juga mendirikan dapur umum lapangan untuk mengantisipasi warga yang melakukan evakuasi.

 

Pantauan BPBD pada hari ini, Jumat (1/1), sekitar pukul 09.53 WIB, genangan air masih terjadi. Potensi tinggi muka air untuk bertambah masih mungkin terjadi.

 

Pantauan BNPB melalui aplikasi Info BMKG, dalam tiga hari ke depan, 1 – 3 Januari 2021,  wilayah Kecamatan Bonang diprediksikan masih terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Sementara itu, berdasarkan analisis InaRISK yang dapat diakses melalui situs inarisk.bnpb.go.id, kecamatan ini merupakan salah satu kecamatan dengan potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Wilayah yang berbatasan dengan perairan ini bagian dari 14 kecamatan dengan luas 95.663 hektar yang berada pada kateogir tersebut.

 

Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siap siaga dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang. Upaya pencegahan dan kesiapsiagaan diri, keluarga dan komunitas bertujuan untuk mengurangi maupun menghindari risiko mengingat prakiraan puncak musim hujan terjadi pada Januari hingga Februari 2021.

 

 

Dr. Raditya Jati

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis


BAGIKAN