Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Banjir di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sebanyak 117 Rumah Masih Terendam

Dilihat 73 kali
Banjir di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sebanyak 117 Rumah Masih Terendam

Foto : Kondisi banjir di Kelurahan Wette'e, Kecamatan Panca Lautang, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (9/12). (BPBD Kabupaten Sidenreng Rappang)



JAKARTA - Sebanyak 117 rumah yang ditinggali 117 KK terdampak banjir di Kelurahan Wette'e, Kecamatan Panca Lautang, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (9/12). Banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) 50-100 sentimeter itu terjadi setelah sebelumnya hujan lebat mengguyur wilayah Kabupaten Sidrap pada Rabu (8/12) pukul 11.00 WITA.

Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidrap per hari ini pukul 11.50 WIB, banjir masih menggenangi wilayah terdampak. Anggota BPBD Kabupaten Sidrap bersama unsur TNI/Polri dan lintas instansi terkait telah berada di lokasi kejadian untuk kaji cepat, pendataan dan koordinasi lebih lanjut terkait percepatan penanganan banjir tersebut.

Hasil asesmen sementara, belum ada laporan mengenai kerusakan infrastruktur, pengungsian warga terdampak maupun korban jiwa. Sementara itu kerugian ekonomi atas kejadian bencana tersebut masih dalam pendataan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengeluarkan informasi prakiraan berbasis dampak hujan lebat di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan pada Rabu (8/12) hingga Kamis (9/12). Menurut BMKG, kondisi yang sama masih berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan hingga Jumat (10/12).

Sebagai bentuk respon dari adanya prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, BPBD Provinsi Sulawesi Selatan telah meneruskan informasi peringatan dini potensi hujan lebat kepada BPBD Kabupaten/Kota agar diteruskan kepada lintas instansi terkait dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dari ancaman bencana hydrometeorologi seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.




Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis


BAGIKAN