Banjir dan Longsor Landa Kulon Progo, Belasan Warga Mengungsi
20 Mei 2022 15:13 WIB
Foto : BPBD Kabupaten Kulon Progo bersama tim gabungan telah melakukan kaji cepat di lokasi kejadian pascabanjir dan tanah longsor di Kabupaten Kulon Progo. (BPBD Kabupaten Kulon Progo)
JAKARTA – Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB menerima laporan adanya banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Kulon Progo tepatnya di Kecamatan Kokap Kelurahan Kalirejo, Dukuh Plampang 2 pada Kamis, (20/5) Pukul 17.00 WIB. Akibatnya sebanyak 3 Kepala Keluarga (KK) atau 12 orang mengungsi karena rumah mereka terdampak longsor.
Kejadian banjir dan tanah longsor yang disebabkan tingginya curah hujan tersebut juga mengakibatkan satu unit sekolah terdampak. Selain itu, dampak lain yakni akses jalan kabupaten tertutup material longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo bersama tim gabungan telah melakukan kaji cepat di lokasi kejadian, evakuasi warga terdampak dan memberikan bantuan logistik kepada korban. Sementara itu, Pemerintah Daerah Kulon Progo bersama Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) juga telah meninjau lokasi untuk tindak lanjut dan penanganan.
Kondisi terkini di lokasi, jalan kabupaten sementara belum dapat dilewati kendaraan roda dua maupun empat dikarenakan masih terdapat material di jalan. Warga yang rumahnya berada di area lokasi longsor diharapkan tetap waspada jika ada banjir dan longsor susulan apabila hujan kembali turun.
Sementara itu berdasarkan analisis inaRISK, kabupaten Kulon Progo teridentifikasi memiliki 9 kecamatan yang berpotensi sedang hingga tinggi bahaya tanah longsor dengan total luas bahaya sebanyak 22.749 hektar. Selain itu, memiliki 12 kecamatan yang berpotensi sedang hingga tinggi bahaya banjir dengan luas bahaya 14.585 hektar.
Menyikapi hal tersebut, maka BNPB mengimbau kepada seluruh komponen pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca seperti banjir dan tanah longsor. Warga yang tinggal lereng bukit atau dataran rendah diimbau untuk waspada pada jika terjadi gerakan tanah apabila intensitas hujan tinggi terus terjadi. Gerakan susur sungai juga dapat dilakukan sebagai langkah prefentif guna mengantisipasi sampah atau ranting yang dapat menghalangi laju air saat terjadi hujan.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB