Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Banjir Bandang Bolaang Mongondow Melanda Sejumlah Desa

Dilihat 79 kali
Banjir Bandang Bolaang Mongondow Melanda Sejumlah Desa

Foto : Banjir di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara, terjadi pada Rabu (22/9). (BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow)


JAKARTA – Banjir bandang melanda sejumlah desa di tiga kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara, terjadi pada Rabu (22/9), pukul 15.00 waktu setempat. Kejadian tersebut dipicu salah satunya hujan lebat sejak pukul 10.00 Wita.  Saat banjir terjadi, ketinggian muka air berkisar antara 40 hingga 70 cm.    

Peristiwa ini berdampak di 8 desa yang tersebar di tiga kecamatan, yaitu Desa Batu Merah, Cempaka, Bolangat Induk, Bolangat Timur di Kecamatan Sangtombolang, Desa Batu Rapa, Sauk, Buntalo di Lolak, serta Desa Singsingon Timur di Passi Timur. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow masih melakukan pendataan korban jiwa banjir bandang.

Informasi sementara BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow menyebutkan sejumlah warga Desa Batu Merah ada yang mengungsi sementara waktu ke rumah kerabat terdekat atau pun tempat ibadah.

Banjir bandang juga mengakibatkan bangunan publik terdampak, seperti sekolah dasar dan gereja, masing-masing satu unit. Sedangkan kerusakan di sektor perumahan, BPBD setempat masih melakukan pendataan. Material lumpur yang terbawa oleh banjir bandang menutup jalan penghubung antara Desa Singsingon Timur dan Desa Mobuya di Kecamatan Passi Timur. Jalan tidak dapat dilalui oleh kendaraan bermotor.

Material lumpur juga sempat menutup ruas jalan trans Sulawesi, penghubung Kabupaten Bolaang Mongondow menuju Bolaang Mongondow Utara. Alat berat telah diturunkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Balai Jalan Provinsi untuk pembersihan lumpur dan kayu yang menutupi ruas jalan tersebut. 

Informasi kondisi mutakhir yang diterima Pusat Pengendalian Operasi BNPB pada Rabu malam (22/9), sekitar pukul 22.00 WIB, banjir mulai surut. Personel tim reaksi cepat (TRC) BPBD setempat masih berada di lokasi terdampak untuk memantau kondisi dan menyiagakan diri apabila ada warga yang membutuhkan evakuasi maupun pertolongan. 

 

Banjir Dua Desa di Bolaang Mongondow Utara

Bencana hidrometeorologi, berupa banjir, juga terjadi di wilayah Provinsi Sulawesi Utara. Kali ini, wilayah terdampak bersebelahan dengan Kabupaten Bolaang Mongondow, yaitu Bolaang Mongondow Utara. BPBD kabupaten ini menginformasikan banjir melanda dua desa di wilayahnya. BPBD setempat melaporkan banjir menerjang Desa Busisinggo dan Mukosato di Kecamatan Sangkub. Peristiwa ini berlangsung pada Rabu (22/9), pukul 11.15 Wita.    

Banjir tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi sehingga debit air Sungai Sangkub meluap. Pantauan TRC BPBD pada tinggi muka air berkisar 30 hingga 75 cm. Peristiwa ini mengakibatkan 70 rumah warga terendam. Di samping itu, sebanyak 4 KK atau 11 jiwa mengungsi ke tempat yang aman. 

BPBD telah merespons banjir di dua desa dengan mengerahkan personel untuk penanganan darurat. Pihaknya berkoordinasi dengan aparat pemerintah desa guna pendataan dan kesiapsiagaan apabila ada warga membutuhkan evakuasi atau pertolongan. 

Sementara itu, dua kabupaten terdampak banjir dan banjir bandang termasuk wilayah dengan potensi bahaya kategori sedang hingga tinggi. Analisis inaRISK pada potensi banjir bandang di kabupaten Bolaang Mongondow teridentifikasi di 8 kecamatan. Tiga kecamatan yang kali ini terdampak termasuk dari kedelapan kecamatan tersebut. 

Masih pada analisis inaRISK, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara memiliki 6 kecamatan yang berpotensi bahaya banjir pada kategori sedang hingga tinggi. Kecamatan Sangkub termasuk dari wilayah kecamatan dengan potensi tersebut. 

Masyarakat diharapkan untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya banjir, banjir bandang, tanah longsor maupun angin kencang. BMKG telah merilis potensi cuaca ekstrem, khususnya wilayah-wilayah yang mengalami peralihan musim, dari musim kemarau ke musim hujan. Di sisi lain, BMKG juga menyebutkan dalam siaran pers pada Rabu (22/9), fenomena gelombang atmosfer yang teridentifikasi aktif di sekitar wilayah Indonesia, termasuk di wilayah Sulawesi, dapat memicu cuaca ekstrem. 

Sepekan ke depan hampir sebagian wilayah Indonesia berpotensi diguyur hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang. Wilayah yang berpotensi antara lain Sulawesi Utara. 



Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 

Penulis


BAGIKAN