Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Banjir Akibatkan 8 KK Warga Seram Bagian Barat Mengungsi

Dilihat 90 kali
Banjir Akibatkan 8 KK Warga Seram Bagian Barat Mengungsi

Foto : Banjir terjadi di Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku, pada Sabtu (18/6). Peristiwa ini terjadi pada pukul 13.00 waktu setempat atau WIT. (BPBD Kabupaten Seram Bagian Barat)


JAKARTA – Banjir terjadi di Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku, pada Sabtu (18/6). Peristiwa ini terjadi pada pukul 13.00 waktu setempat atau WIT. Sebanyak 8 KK mengungsi akibat fenomena tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seram Bagian Barat melaporkan banjir terjadi setelah hujan lebat disertai angin kencang melanda kecamatan tersebut. Banjir mengakibatkan 67 KK atau 335 terdampak dan bencana angin kencang 15 KK terdampak. BPBD melaporkan 8 KK atau 45 jiwa mengungsi sementara waktu. Pemerintah daerah setempat telah membantu mereka yang terdampak bencana. 

Dua wilayah terdampak fenomena tersebut berada di Desa Piru dan Desa Eti, Kecamatan Seram Barat. 

Sementara itu, dampak kerugian tercatat 67 rumah terendam akibat banjir dan 15 rumah rusak ringan karena angin kencang. 

BPBD Kabupaten Seram Bagian Barat telah melakukan koordinasi dengan unsur terkait untuk penanganan darurat. Tim Reaksi Cepat juga membantu pihak desa dan kecamatan untuk pendataan di lokasi kejadian. Unsur yang terlibat dalam penanganan darurat berasal dari pemerintah kabupaten, seperti dinas sosial, pekerjaan umum dan perumahan rakyat, pemadam kebakaran dan satpol PP. 

Menyikapi potensi bencana banjir susulan, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga. Peringatan dini cuaca menunjukkan wilayah Maluku masih berpeluang hujan lebat disertai petir atau kilat serta angin kencang pada esok hari, Senin (20/6). Sedangkan di Kecamatan Seram Barat, prakiraan cuaca masih berpeluang terjadi hujan ringan-hujan sedang. 

Upaya kesiapsiagaan menghadapi banjir dan angin kencang dapat dilakukan setiap keluarga sejak dini. Menghadapi banjir, aktifkan rencana kesiapsiagaan keluarga seperti langkah evakuasi mandiri dan persiapan apabila terjadi pengungsian, kemudian siapkan diri dengan kebutuhan yang telah diidentifikasi di dalam keluarga. 

Menghadapi angin kencang, warga dapat melakukan pemotongan ranting-ranting pohon yang berada di sekitar rumah. Upaya ini menghindari pohon tumbang akibat hujan lebat atau pun angin kencang. Selain itu, pastikan penguatan struktur atap rumah sehingga tetap kokoh saat fenomena angin kencang terjadi. 




Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 


Penulis


BAGIKAN