Bahaya Dibalik Wisata Bencana
16 Des 2014 23:05 WIB
Foto : Bahaya Dibalik Wisata Bencana ()
BANJARNEGARA - Pemerintah punya alasan yang kuat untuk melarang warga berwisata di lokasi bencana. Sudah menjadi kelaziman setiap kali bencana melanda suatu wilayah, maka tak lama kemudian akan berbondong-bondong warga yang menontonnya. Di sana, bukan hanya lokasi, namun masyarakat terdampak bencana pun menjadi tontonan. Hasil penelitian para ahli menunjukkan, masyarakat melakukan hal itu karena ada dorongan keingintahuan mengenai dampak bencana yang terjadi. Faktor simpati yang dimiliki oleh seseorang akan mendorongnya untuk melakukan tindakan berwisata ke lokasi bencana. Di sisi lain, rasa haru dan belas kasihan terhadap orang lain juga menjadi pendorong kehadiran seseorang di tempat terjadinya musibah. Longsor yang baru saja terjadi di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara adalah salah satu contoh bagaimana aktivitas menonton bencana berubah menjadi petaka. Menurut salah seorang penduduk, beberapa hari sebelum terjadi longsoran yang besar, banyak warga datang ke lokasi longsor lain yang lebih kecil. Pada saat warga ini beranjak pulang, mereka melintasi Desa Sampang. Sayang, detik itu pula longsor yang besar terjadi dan melanda mereka. Di Sampang, korban bukan hanya warga Dusun Jemblung, namun juga mereka yang melintasi ruas jalan sepulang dari berwisata ke lokasi longsor. Hari Minggu (14/12) adalah dua hari setelah longsor besar terjadi. Ribuan relawan dan petugas bahu membahu melakukan proses evakuasi para korban. Di saat yang sama, ribuan warga yang lain datang dari berbagai penjuru untuk menonton. Mereka datang lengkap satu keluarga dengan putra putri tercinta. Para orang tua mengajak anak-anaknya untuk menonton lokasi bencana. Mereka menjadikan zona bahaya tak ubahnya seperti taman bermain. Abai pada keselamatan buah hatinya. Berada di lokasi bencana bukanlah perkara yang mudah. Keahlian diperlukan, peralatan standard dan melindungi para relawan maupun petugas pun menjadi satu keharusan. Rekaman video ini menampilkan kesulitan menembus medan longsor. https://www.youtube.com/watch?v=mXd2aIm7xYg Urukan tanah hasil dari proses longsor yang terjadi masih sangat labil. Belum lagi banyak serpihan bangunan, perkakas, paku, pecahan kaca, logam, dan material lain yang bersembunyi di balik gemburnya tanah. Bila Anda tak hati-hati melangkah, kaki atau bahkan tubuh Anda bisa terbenam di lumpur. Sepatu Anda tertinggal, pecahan kaca menusuk kulit, penyakit ikutan yang lain pun mengancam kemudian. https://www.youtube.com/watch?v=pZg-62-i4Hg Medan bencana adalah zona yang berbahaya. Area ini seharusnya steril dari warga dan hanya bagi mereka yang memiliki keahlian serta terdaftar saja yang bisa memasukinya. Warga hendaknya sadar, lokasi ini bukan taman bermain atau tempat wisata.(dew)