Atap Rumah Warga Beterbangan Usai Diterjang Angin Kencang di Bangka Selatan
05 Apr 2022 16:04 WIB
Foto : Kondisi rumah warga yang mengalami kerusakan pada bagian atap usai diterjang angin kencang di Kecamatan Air Gegas, Bangka Selatan, Bangka Belitung, Sabtu (2/4). (BPBD Kabupaten Bangka Selatan)
JAKARTA – Fenomena angin kencang menerjang pemukiman warga di Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung, Sabtu (2/4). Kejadian ini terjadi bersamaan hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang yang memorak-porandakan Desa Nangka yang terletak di Kecamatan Air Gegas, Bangka Selatan.
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB berhasil menghimpun data dari BPBD setempat, sedikitnya terdapat 18 KK / 72 jiwa terdampak. Selain itu, dilaporkan 1 unit fasilitas ibadah dan 18 unit rumah mengalami rusak ringan. Rumah tersebut rata-rata mengalami kerusakan pada bagian atap. Kuatnya angin menyebabkan atap rumah warga berserakan. Dilaporkan juga tidak ada korban jiwa atas kejadian ini.
Setelah angin kencang mereda, BPBD Kabupaten Bangka Selatan melakukan kaji cepat dengan menerjunkan tim ke lapangan guna melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan unit terkait. Hingga kini, para warga dibantu dengan tim gabungan yang berada dilapangan bergotong royong memperbaiki kerusakan rumah dan membersihkan material yang terbawa saat terjadi angin kencang.
Prakiraan cuaca BMKG menyebutkan, peringatan dini untuk waspada potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada pagi, siang dan sore hari di wilayah Kota Pangkalpinang, Bangka Barat, Bangka, Bangka Tengah dan pada malam hingga dini hari di wilayah Bangka Barat, Bangka, Belitung dan Belitung Timur.
BNPB selalu mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, seperti angin kencang. Kondisi ini dapat terjadi atau menyertai saat hujan berlangsung. Menghindari dari bahaya angin kencang, masyarakat diimbau untuk berlindung di dalam bangunan yang kokoh dan jangan berada di bawah pohon maupun papan baliho ketika terjadi hujan.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB