Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

APEL SIAGA DAN GLADI LAPANG MERAPI

Dilihat 350 kali
APEL SIAGA DAN GLADI LAPANG MERAPI

Foto : APEL SIAGA DAN GLADI LAPANG MERAPI ()

"Bupati Sleman mendapatkan informasi per 21 Oktober 2013 status Gunungapi Merapi dari status WASPADA ke SIAGA. Menindaklanjuti situasi ini, Bupati menginstruksikan kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman untuk berkoordinasi dengan seluruh Camat yang berada di wilayahnya. Salah satunya adalah Kecamatan Cangkringan yang masuk wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) III. Kemudian Kepala BPBD Sleman menginstruksikan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan warga. Aktivitas yang semakin meningkat mendorong Bupati Sleman menggelar rapat koordinasi, dan menunjuk Kepala BPBD Sleman sebagai Komandan Siaga Darurat. Sejalan dengan langkah tersebut, pos komando diaktifkan. Muspida, camat, serta pemangku kepentingan akan melakukan sosialisasi warga di KRB untuk mengantisipasi ancaman yang mungkin terjadi."


Di atas sepenggal alur geladi lapang kesiapsiagaan para aktor penanggulangan bencana yang diselenggarakan di Tugu Ambruk, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (5/11).    Sebelum gladi lapang, Wakil Gubernur D.I. Yogyakarta Sri Paduka Paku Alam IX memimpin apel siaga di hadapan para peserta dari perwakilan TNI/Polri, Basarnas, BPBD, Linmas, Tagana, PMI, Pramuka, komunitas-komunitas masyarakat, serta unsur terkait lainnya. 


Pada akhir apel siaga, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif memberikan secara simbolis bantuan peralatan kepada BPBD Sleman, seperti sepeda motor, mobil rescue dan truk serba guna. Syamsul Maarif memberikan secara simbolis bantuan ini kepada Bupati Sleman yang disaksikan oleh Wakil Gubernur.


Kemudian para peserta apel menunjukkan kesiapsiagaan dengan melakukan aktivitas menghadapi ancaman erupsi Merapi pada sesi gladi lapang. Tenda keluarga, dapur umum, kesehatan, berbagai peralatan digelar di lokasi pengungsian. Evakuasi warga dilakukan dan mengutamakan kelompok rentan seperti bayi, anak- anak, lansia, ibu hamil, dan penyandang cacat.


Sehubungan dengan kelompok rentan, Syamsul Maarif memberi arahan bahwa setiap ketua RT memiliki peta lingkungannya, termasuk identifikasi warga dan kelompok rentan. 


Di akhir kegiatan, Syamsul Maarif menekankan pentingnya kerjasama dalam penanggulangan bencana. Beliau yakin hal itu dapat dilakukan mengingat masyarakat setempat memiliki kebiasaan gotong royong. "Ini modal masyarakat dalam penanggulangan bencana", ujar Kepala BNPB. 


Kepala BNPB sangat berterima kasih dan mengapresiasi BPBD provinsi dan kabupaten, serta Bupati Sleman atas upaya-upaya penguatan kapasitas lokal melalui beberapa kegiatan yang ditutup dengan apel siaga dan gladi lapang.


Mengenang erupsi Merapi 2010 di Kabupaten Sleman, BPBD Sleman bekerjasama dengan BPBD Provinsi D.I. Yogyakarta menggelar rangkaian kegiatan mulai dari gladi manajemen, sarasehan, dan gladi lapang. Kegiatan ini berlangsung sejak 1 - 5 November 2013. (Ty)

Penulis


BAGIKAN