Antisipasi Lonjakan Covid-19, Doni Monardo Tinjau RSDC Wisma Atlet
20 Mei 2021 22:11 WIB
Foto : Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Letjen TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo (dua kiri) memberikan arahan saat kunjungan ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (20/5). (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Apri Setiawan)
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal TNI Dr. (H.C) Doni Monardo melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (20/5). Kunjungan ini untuk memastikan kesiapan antisipasi lonjakan kasus Covid pasca libur lebaran 1442 Hijriah.
Berkaca dari tahun sebelumnya, angka kasus Covid-19 mengalami kenaikan yang cukup signifikan pasca libur lebaran. Secara resmi pemerintah sudah mengeluarkan larangan mudik bagi para warga yang hendak melakukan perjalanan ke kampung halaman. Akan tetapi, masih ada yang nekad melakukan hal tersebut.
Trend kenaikan jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit akan bertambah setiap akhir libur lebaran. Ketika pasien di rumah sakit bertambah, maka akan diikuti dengan angka kematian yang cukup tinggi. Hal ini akan berdampak kepada Tenaga Kesehatan (Nakes) dan Dokter yang merawatnya. Dalam kunjungannnya, Doni memastikan jumlah tenaga medis cukup untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19.
Doni menyampaikan perlu kerja keras untuk mengurangi jumlah pasien yang dirawat dengan berbagai cara, salah satunya dengan yang dilakukan adalah mematuhi protokol kesehatan dan melakukan karantina mandiri selama 5x24 jam bagi mereka yang melakukan perjalanan.
"Kita semua harus bekerja keras untuk mengurangi jumlah pasien yang dirawat untuk antisipasi lonjakan kasus" kata Doni.
"Salah satunya dengan mematuhi protokol kesehatan dan melakukan karantina mandiri usai melakukan perjalanan" tambah Doni.
Selain itu, Dihimbau untuk para perangkat pemerintah setempat apabila terdapat lebih dari lima rumah dalam satu Rukun Tetangga (RT) maka posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Skala Mikro (PPKM) di tingkat Kelurahan berinisiatif untuk melakukan micro lockdown.
"Strategi lainnya adalah apabila terdapat 5 rumah dalam 1 rt positif covid, maka Posko PPKM mikro di tingkat kelurahan berinisiatif melakukan mikro lockdown," kata Doni.
Diharapkan dengan melaksanakannya secara disiplin, maka kekhawatiran terhadap angka kenaikan kasus covid 19 bisa dihindari.
Arus Mudik Gelombang Kedua
Dengan berakhirnya larangan mudik, maka terdapat potensi terjadinya kegiatan mudik gelombang kedua. Masih ada sebagian besar warga berpotensi melakukan perjalanan ini. Dihimbau kepada seluruh daerah untuk memperhitungkan seluruh risiko yang terjadi akibat mobilisasi warga yang besar, khususnya bagi daerah yang memiliki keterbatasan fasilitas kesehatan di daerah masing-masing.
Tidak hanya di RSDC Wisma Atlet saja, tentunya Satgas sudah berkordinasi secara nasional dengan seluruh pemerintah daerah dan fasilitas kesehatan untuk memastikan bahwa seluruhnya harus siap untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.
Dalam kunjungan ini turut mendampingi, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, juru bicara Satgas Penanggulangan COVID-19 Wiku Adisasmito, dan Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) M. Adib Khumaidi, Sp.OT.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB