Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Antisipasi Banjir dan Longsor, Doni Monardo: Pelestarian Alam Telaga Saat Jadi Inspirasi Daerah di Indonesia

Dilihat 57 kali
Antisipasi Banjir dan Longsor, Doni Monardo: Pelestarian Alam Telaga Saat Jadi Inspirasi Daerah di Indonesia

Foto : Kepala BNPB Doni Monardo (tiga kiri) bersama Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Kabupaten Bogor Ade Yasin beserta jajaran saat meninjau Telaga Saat menggunakan perahu karet di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/10). (Humas BNPB/Ranti Kartikaningrum)


BOGOR - Telaga Saat sebagai titik nol kilometer Sungai Ciliwung menjadi salah satu kawasan wisata di Kabupaten Bogor. Akan tetapi wilayah tersebut juga memiliki potensi bencana banjir dan longsor yang cukup tinggi apabila tidak dijaga keseimbangan dan kelestarian alamnya.

Dalam upaya mencegah terjadinya bencana alam di kawasan hulu Sungai Ciliwung itu, Kepala BNPB Doni Monardo melakukan penanaman pohon dan pelepasan bibit ikan, yang mana hal itu sekaligus sebagai bentuk pelestarian lingkungan.

Di sela kegiatan tersebut, Doni mengungkapkan bahwa upaya pelestarian alam di Telaga Saat juga mampu menjadi inspirasi daerah lain dalam mengatisipasi potensi bencana sekaligus meningkatkan daya tarik wisata daerah.

“Upaya pelestarian alam di Telaga Saat ini mampu menjadi inspirasi bagi daerah lainnya di Indonesia. Kerja sama secara kolektif yang dilakukan oleh pemerintah daerah, unsur TNI serta komunitas masyarakat mampu memperkuat upaya kesiapsiagaan dalam mengantisipasi bencana banjir dan tanang longsor di Kabupaten Bogor,” ujar Doni dalam sambutannya pada kegiatan Penanaman Pohon dan Pelepasan Bibit Ikan di Telaga Saat, Kawasan Mega Mendung, Kabupaten Bogor, pada Selasa (20/10).

Selain melakukan pelestarian alam di kawasan hulu, Doni juga mengajak pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat untuk meningkatkan upaya antisipatif dalam menghadapi cuaca eksrem seperti melakukan gotong royong dalam pembersihan selokan atau daerah resapan air serta mengikuti informasi cuaca setiap hari melalui Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

“Pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat harus meningkatkan upaya antisipatif dalam menghadapi cuaca ekstrem seperti melakukan gotong royong pembersihan selokan atau daerah resapan air secara berkala serta mengikuti informasi cuaca terkini melalui BMKG,” tambahnya.

Adapun melalui kegiatan tersebut, Doni sekaligus secara langsung juga mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan alam sebagai upaya pencegahan bencana alam.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Kabupaten Bogor Ade Yasin menjelaskan bahwa pemerintah daerah bersama masyarakat meningkatkan penataan ekosistem sehingga kelestarian alam di Kabupaten Bogor tidak hanya menjadi sebuah kebanggaan tetapi juga mampu menjadi sumber penghidupan masyarakat.

“Kami terus meningkatkan penataan ekosistem sehingga kelestarian alam yang selama ini kami jaga tidak hanya menjadi kebanggaan Kabupaten Bogor dalam sisi pariwisatanya saja tetap juga menjadi sumber penghidupan dan kesejahteraan masyarakat setempat,” ujar Ade.

Selain itu, Ade juga berharap bahwa pemerintah daerah dan masyarakat dapat saling mengingatkan untuk mengutamakan kelestarian alam dan tidak melakukan eksploitasi alam untuk keuntungan maupun kepentingan tertentu.

“Seperti apa yang dikatakan Bapak Doni bahwa ketika kita menjaga alam maka alam akan menjaga kita, maka mari kita utamakan selalu kelestarian alam dan tidak melakukan eksploitasi alam yang keuntungannya hanya sesaat atau sementara,” tuturnya.

Apel Kesiapsiagaan Guna Mengantisipasi Bencana

Di sela kegiatan tersebut, Doni juga mengimbau kepada seluruh komponen pemerintah daerah mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), unsur TNI/Polri, serta seluruh unsur masyarakat hingga ke RT dan RW dapat melakukan apel kesiapsiagaan dengan pemeriksaan kebutuhan sarana dan prasarana dalam mengantisipasi terjadinya bencana.

Kegiatan kontijensi yang harus dilakukan adalah seperti memastikan kesiapan tenda pengungsi, kebutuhan logistik, persediaan makanan, obat-obatan serta kebutuhan tambahan bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, anak-anak serta orang lanjut usia.

Upaya lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan susur sungai oleh tenaga profesional serta pembersihan tempat aliran air sehingga tidak terjadi penyumbatan.

Adapun dalam masa pandemi COVID-19, Doni juga kembali mengingatkan bahwa penerapan protokol kesehatan menjadi hal yang mutlak untuk dilakukan.

“Memasuki musim liburan dimana kawasan wisata juga akan didatangi oleh masyarakat, penerapan protokol kesehatan menjadi hal yang wajib dan mutlak untuk dilakukan oleh semua pihak, jangan sampai lengah, kita semua harus tetap disiplin,” pungkas Doni.

Sebagai informasi, kegiatan Penanaman Pohon serta Pelepasan Bibit Ikan yang dilakukan BNPB bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang juga turut dihadiri oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Walikota Bogor Bima Arya, Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Mayor Jenderal Mohammad Hasan serta jajaran dari BNPB.

Adapun sebanyak 1.500 pohon ditanam dan 10.000 ekor ikan ditebar di Telaga Saat, Kampung Cibulao, Cisarua, Kabupaten Bogor.



Dr. Raditya Jati

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis


BAGIKAN