Angin Puting Beliung Terjang Pemukiman Warga di Lampung Timur
08 Sep 2021 00:48 WIB
Foto : Kondisi rumah warga yang mengalami rusak berat usai diterjang angin puting beliung di Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung pada Selasa (7/9). (BPBD Kabupaten Lampung Timur)
JAKARTA – Angin puting beliung menerjang Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung pada Selasa (7/9) Pukul 04.00 WIB. Fenomena alam ini terjadi saat hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang yang mengakibatkan sejumlah pemukiman warga mengalami rusak, mulai dari rusak ringan hingga rusak berat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Timur menginformasikan terdapat 16 rumah terdampak dengan rincian 4 rumah rusak berat dan 12 rumah rusak ringan. Selain itu, terdapat fasilitas umum yang terdampak yakni 1 unit bangunan sekolah SD dan 1 unit bangunan Mushola.
Sebanyak 1 Desa dan 2 Dusun di Kecamatan Labuhan Maringgai terdampak akibat fenomena angin puting beliung yakni Dusun IX dan Dusun VII yang terletak di Desa Margasari.
Merespons kejadian ini, BPBD telah mendatangi lokasi untuk melakukan penanganan darurat, seperti evakuasi warga, kaji cepat dan melakukan koordinasi lintas instansi.
Paska kejadian BPBD memantau kondisi cuaca yang masih mendung dan berpotensi hujan. Selain itu, tim gabungan dan masyarakat setempat bergotong royong untuk melakukan pemotongan atau pembersihan pohon-pohon tumbang yang menghalangi ruas jalan.
Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menyebutkan sebagian besar wilayah Sumatera memasuki musim hujan pada bulan September hingga November.
Pada masa peralihan musim ini, BNPB menghimbau bagi masyarakat dan pemangku kepentingan untuk waspada terhadap potensi angin kencang, hujan deras dalam waktu singkat, puting beliung serta potensi cuaca yang memicu terjadinya bahaya hidrometeorologi .
Masyarakat juga dapat memantau informasi prakiraaan cuaca melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta memeriksa potensi bencana disekitar wilayah melalui InaRisk.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB