Angin Kencang di Kota Semarang Akibatkan 13 Rumah Rusak
24 Okt 2021 19:56 WIB
Foto : Tim BPBD Kota Semarang melakukan pendataan di lapangan pasca angin kencang yang menerjang rumah warga di wilayah Kota Semarang, Jumat (22/10). (BPBD Kota Semarang)
JAKARTA – Angin kencang yang terjadi di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah mengakibatkan kerusakan rumah. Peristiwa yang terjadi bersamaan dengan turunnya hujan ini berlangsung pada Jumat (22/10), pukul 18.30 WIB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang melaporkan, angin kencang mengakibatkan kerusakan 13 unit rumah warga. Rumah tersebut rata-rata mengalami kerusakan pada bagian atap. Kuatnya angin menyebabkan genteng rumah warga berserakan. Dilaporkan juga tidak ada korban jiwa atas kejadian ini.
Fenomena angin kencang ini melanda beberapa wilayah di Kota Semarang. Adapun wilayahnya meliputi Kelurahan Pongangan yang terletak di Kecamatan Gunung Pati, Kelurahan Kalipancur di Kecamatan Ngaliyan dan Kelurahan Bendan Duwu di Kecamatan Gajah Mungkur.
Setelah angin kencang mereda, tim BPBD Kota Semarang melakukan kaji cepat dengan menerjunkan tim ke lapangan guna melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan unit terkait. Sebagai upaya penanganan, BPBD Kota Semarang segera memberikan bantuan logistik kepada warga yang terdampak kejadian ini.
Hingga kini, para warga dibantu dengan tim gabungan yang berada di lapangan bergotong royong memperbaiki kerusakan rumah dan membersihkan material yang terbawa saat terjadi angin kencang.
Prakiraan cuaca BMKG menyebutkan, wilayah Semarang masih berpotensi turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada esok hari (25/10). Oleh karena itu, BNPB selalu mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, seperti angin kencang. Kondisi ini dapat terjadi atau menyertai saat hujan berlangsung. Selain itu, fenomena cuaca ekstrem tersebut biasa terjadi saat pergantian musim.
Menghindari dari bahaya angin kencang, masyarakat diimbau untuk berlindung di dalam bangunan yang kokoh dan jangan berada di bawah pohon maupun papan baliho ketika terjadi hujan.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB