Alih Fungsi Lahan Akibatkan Banjir Bandang di Grobogan
02 Apr 2021 16:12 WIB
Foto : Giat pembersihan material pascabanjir bandang yang menerjang dua desa di Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (31/3) pukul 23.30 WIB. (BPBD Kabupaten Grobogan)
JAKARTA - Banjir bandang menerjang dua desa di Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (31/3) pukul 23.30 WIB.
Berdasarkan laporan dari kaji cepat sementara yang dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, peristiwa itu dipicu oleh tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Kecamatan Klambu dan sekitarnya sejak pukul 20.30 hingga 23.30 WIB.
"Hujan mengguyur wilayah wilayah Kecamatan Klambu dan sekitarnya pada jam 20.30 - 23.30 WIB,” ungkap Kalaksa BPBD Kabupaten Grobogan Endang Sulistyoningsih melalui keterangan tertulis.
Selain hujan deras, kondisi lahan perbukitan yang telah beralih fungsi dari hutan heterogen menjadi areal persawahan tanaman musiman menjadi faktor yang diduga menyebabkan bencana tersebut.
“Dengan adanya perubahan vegetasi yang ada di perbukitan itu mengakibatkan air hujan yang turun tidak bisa tertampung sehingga langsung mengalir ke permukiman warga,” jelasnya.
Adapun dampak dari banjir bandang tersebut, sedikitnya ada 1.900 rumah warga, 3 kantor pemerintahan, 4 sekolah, 1 pondok pesantren, 2 masjid dan 12 musala terendam air dengan Tinggi Muka Air (TMA) 40-200 sentimeter di Desa Klambu.
Kemudian ada sebanyak 500 rumah warga terendam genangan air dengan Tinggi Muka Air (TMA) 40-150 sentimeter di Desa Penganten. Menurut pendataan sementara, ada kurang lebih 20 rumah yang mengalami kerusakan di wilayah itu.
Menurut laporan yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Kamis (1/4) pukul 21.15 WIB, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa,” ujar Endang.
Adapun warga yang sebelumnya mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing. Banjir juga telah surut namun beberapa titik lokasi masih tertutup timbunan material lumpur dan sisa pohon yang tumbang.
BPBD Kabupaten Grobogan bersama pihak terkait membantu melakukan pembersihan lumpur termasuk puing yang terbawa banjir bandang dan juga melakukan perbaikan kerusakan. Mengingat keterbatasan waktu dan alat serta tenaga, maka upaya tersebut dilanjutkan pada esok hari.
"Pembersihan sekolah dan ponpes akan dilanjutkan besok pagi,” ungkap Endang.
Selain itu, BPBD Kabupaten Grobogan telah menyerahkan bantuan logistik demi meringankan beban bagi warga yang terdampak
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB