Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Tingkatkan Kapasitas Daerah, BNPB Latih Petugas Pusdalops Menggunakan Drone Untuk Kaji Cepat Bencana

Dilihat 57 kali
Tingkatkan Kapasitas Daerah, BNPB Latih Petugas Pusdalops Menggunakan Drone Untuk Kaji Cepat Bencana

Foto : BNPB melalui Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan mengadakan kegiatan Pendampingan Pusdalops Untuk Kaji Cepat Menggunakan Drone yang dilaksanakan pada 17 sampai dengan 20 November 2020 yang diikuti 50 peserta dari BPBA dan BPBD Kabupaten dan Kota se Provinsi Aceh. (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Dume Sinaga)


BANDA ACEH - Peningkatan kapasitas daerah merupakan salah satu upaya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk dapat mengurangi risiko yang akan ditimbulkan akibat bencana. Peningkatan kapasitas daerah dapat dilakukan dengan memperkuat kapasitas personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), agar penyelenggaraan penanggulangan bencana dapat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

BNPB melalui Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan mengadakan kegiatan Pendampingan Pusdalops Untuk Kaji Cepat Menggunakan Drone guna meningkatkan kapasitas BPBD menjadi lebih baik lagi, dan menjadi lebih cepat dalam melakukan kaji cepat saat terjadi bencana. Salah satunya dengan menggunakan drone yang dapat memberikan informasi secara visual, baik untuk foto, video ataupun dalam bentuk pemetaan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Raditya Jati dalam sambutannya menyampaikan, penggunaan drone saat kaji cepat sangat membantu untuk melengkapi laporan berupa foto, video dan peta, selain itu juga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan.

"Drone bermanfaat dalam pembuatan laporan foto, video atau pemetaan, maka keberhasilan anda dalam pemanfaatan drone yang kemudian diolah akan menjadi lengkap, untuk membantu para pimpinan kita mengambil kebijakan dalam penanggulangan bencana," Ucap Raditya saat membuka kegiatan Pendampingan Pusdalops Untuk Kaji Cepat Menggunakan Drone di Banda Aceh, Selasa (17/11).

Kemudian Ia menambahkan, pemanfaatan drone dalam penanggulangan bencana diperlukan untuk mengidentifikasi risiko, kesiapsiagaan dan respon.

"Dengan menggunakan drone, dapat digunakan untuk mengetahui dan mengidentifikasi kemudian diinformasikan kepada masyarakat terkait potensi bencana yang ada di Aceh. Selanjutnya dapat digunakan pada saat kejadian bencana untuk melakukan kaji cepat yang tepat dan efektif," tambahnya.

Raditya juga mengajak petugas BPBD dapat mensosialisasikan kesadaran kolektif hingga tingkat keluarga guna menjadikan Indonesia tangguh bencana.

"Pentingnya meningkatkan kesadaran kolektif masyarakat hingga tingkat keluarga, untuk mengurangi dampak kejadian bencana," pungkasnya.

Sementara itu Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Muhammad Syahril yang hadir mewakili Kepala Pelaksana BPBA mengatakan, teknologi sangat dibutuhkan dalam penanggulangan bencana guna memberikan respon yang cepat.

"Penggunaan teknologi dalam penanggulangan bencana sangat dibutuhkan terutama penggnaan drone yang sangat membantu untuk kaji cepat jumlah korban, harta benda, sarana dan prasarana serta cakupan wilayah terdampak di daerah bencana dengan cepat dan tepat," kata Syahril.

Pada kesempatan yang sama Kasubid Pengelolaan Data Spasial dan Sistem Informasi Spasial BNPB Andri Cipto Utomo mengungkapkan, kegiatan ini mencakup bagaimana pengelolaan data dari tahap pengumpulan, analisa dan pengemasan data serta praktik penggunaan drone di lapangan.

"Pendampingan Pusdalops kali ini mencakup survey dan pemotretan udara, foto dan video, asessment dan pengoperasian drone yang sesuai dengan peraturan Kementerian Perhubungan, pentingnya sertifikasi bagi pilot drone, pemanfaatan drone dalam penanggulangan bencana, praktek penggunaan drone, pengelolaan foto udara, pengelolaan peta, layouting sampai dengan presentasi," ujar Andri.

Pendampingan Pusdalops Untuk Kaji Cepat Menggunakan Drone ini dilaksanakan pada 17 sampai dengan 20 November 2020 yang diikuti 50 peserta dari BPBA dan BPBD Kabupaten dan Kota se Provinsi Aceh, dengan narasumber berasal dari BNPB, TNI AU, AIR NAV Indonesia, dan Federasi Aero Sport Indonesia.



Dr. Raditya Jati

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis


BAGIKAN