Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Ribuan Rumah Warga Sejumlah Kabupaten di Kalimantan Selatan Dilanda Banjir

Dilihat 103 kali
Ribuan Rumah Warga Sejumlah Kabupaten di Kalimantan Selatan Dilanda Banjir

Foto : Banjir Akibat Intensitas Tinggi Melanda Ribuan Rumah Warga (BPBD Kabupaten Tapin)


JAKARTA – Pusat Pengendalian Operasi BNPB mendapatkan informasi banjir melanda beberapa kawasan di Provinsi Kalimantan Selatan pada hari ini, Kamis (14/1). Sejumlah laporan kejadian banjir terjadi di Kabupaten Tapin, Kota Banjarbaru, Balangan dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. 

Banjir Tapin dipicu oleh hujan intensitas tinggi. Genangan di Kabupaten Tapin terpantau pada pukul 01.00 waktu setempat. Peristiwa di kabupaten ini berdampak di Kecamatan Binuang, seperti di Kelurahan Raya Belanti. Petugas masih melakukan identifikasi terhadap kelurahan lain yang terdampak banjir. Di samping itu, petugas masih mendata dampak lain, seperti korban yang mengungsi maupun rumah tergenang. Saat banjir terjadi, tinggi muka air beragam dari 50 hingga 150 cm. 

Kondisi terkini genangan masih melanda kelurahan terdampak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin melakukan upaya penanganan darurat, seperti kaji cepat, koordinasi lintas instansi dan evakuasi warga terdampak. Selain itu, petugas di lapangan mendistribusikan bantuan logistik. 

Di lokasi lain, banjir mengenangi Kota Banjarbaru. Hujan dengan intensitas tinggi memicu luapan Sungai Kemuning. Banjir terjadi pada hari ini, Kamis (14/1) sekitar pukul 01.10 waktu setempat dengan tinggi muka air 50 – 90 cm. Dua kelurahan terdampak di kabupaten ini yaitu Kelurahan Kemuning (Kecamatan Banjarbaru) dan Kelurahan Guntung Payung (Kecamatan Landasan Ulin). 

Data sementara per hari ini, Kamis (14/1), jumlah warga terdampak di dua kelurahan tersebut sebanyak 121 KK (323 jiwa). Pantuan BPBD Kota Banjarbaru, banjir berangsur surut di beberapa titik. 

Sedangkan banjir di Kabupaten Balangan, BPBD setempat menginformasikan hujan intensitas tinggi memicu luapan Sungai Balangan dan Pitap. Peristiwa terjadi pada Kamis (14/1), pukul 08.30 waktu setempat. 

Berikut kecamatan dan desa terdampak di Kabupaten Balangan, yaitu Kecamatan Tebing Tinggi (Desa Mayanau, Gunung Batu, Sungsum, Ju’uh, Simpang Bumbu’an, Simpang Nadung dan Tebing Tinggi), serta Kecamatan Awayan (Desa Putat Basiun, Pasar Awayan, Badalungga, Badalungga Hilir, Pulantan dan Muara Jaya).

Data sementara BPBD Kabupaten Balangan mencatat 1.708 KK atau 5.919 warga terdampak banjir ini. Rincian jumlah warga terdampak di dua kecamatan tadi, yaitu Kecamatan Tebing Tinggi 836 KK / 2.828 jiwa dan Kecamatan Awayan 872 KK / 3.091 jiwa. Sedangkan rumah terendam sebanyak 1.658 unit. Tinggi muka air genangan saat kejadian berlangsung sekitar 10 hingga 100 cm. 

Sementara itu, banjir juga terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan, pada Rabu (13/1), pukul 23.00 waktu setempat. Banjir di kawasan ini dipicu oleh tingginya curah hujan. Dua kecamatan tergenang yaitu di Kecamatan Barabai dan Hantakan. 

Petugas di lapangan masih mendata dampak banjir, seperti warga yang mengungsi maupun pemukiman yang tergenang. Tinggi genangan pada saat awal banjir sekitar 50 – 200 cm. 

Kondisi terkini pada Kamis (14/1), sekitar pukul 09.30 WIB, hujan terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang. Sedangkan genangan, petugas BPBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah melaporkan banjir masih bertahan. 

Melihat analisis InaRISK, sebanyak 13 kabupaten memiliki potensi bahaya banjir dengan intensitas sedang hingga tinggi. Empat kabupaten yang saat ini dilanda banjir termasuk dari ketiga belas kabupaten dengan potensi bahaya banjir dengan kategori tersebut. Dari analisis prakiraan cuaca BMKG terhadap wilayah yang berpotensi banjir pada Januari 2021, kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Selatan antara lain Balangan, Banjar, Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin, Kotabaru, Tabalong, Tanah Bumbu, Tanah Laut dan Tapin. Wilayah-wilayah ini berpotensi banjir dengan kategori menengah. 

Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siap siaga dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, khususnya di tengah puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2021.




Dr. Raditya Jati

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB


Penulis


BAGIKAN