Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Mengakses Data dan Informasi Bencana Indonesia, Jelajahi Aplikasi Ini

Dilihat 158 kali
Mengakses Data dan Informasi Bencana Indonesia, Jelajahi Aplikasi Ini

Foto : (Istimewa)


JAKARTA – BNPB memiliki aplikasi Data dan Informasi Bencana Indonesia atau DIBI yang menampilkan database kejadian bencana. Database ini dapat bermanfaat untuk membuat analisis maupun kajian kebencanaan di Indonesia. Bagaimana mengaksesnya, pengguna dapat menjelajahi menu yang tersedia pada aplikasi tersebut. 

Langkah awal yaitu masyarakat atau pengguna mengakses situs gis.bnpb.go.id. Pada lembar beranda atau home, pengguna dapat melihat tampilan peta sebaran kejadian bencana per provinsi. Pop up pada titik jumlah kejadian bencana per provinsi dapat dilihat jumlah kejadian bencana, korban meninggal, hilang, luka, menderita dan data dampak kerusakan per provinsi. 

Pada tab ‘Pantauan Bencana,’ pengguna dapat melakukan filtering berdasarkan jenis kejadian bencana, provinsi dan kabupaten atau kota yang pernah terjadi bencana alam. 

Pada tab ‘Buletin’ berisi bencana bulanan tentang informasi kejadian bencana setiap bulan. Sedangkan pada story map, pengguna bisa mengakses data dan informasi kejadian bencana pada bulan tersebut. Informasi ini telah tersedia dalam Bahasa Indonesia dan Inggris. Selain itu, infografis dan tanggal penting berurutan kejadian bencana dengan magnitudo besar yang terjadi. Data bencana ini dapat diunduh dalam format excel dari tahun 2008 hingga 2019. 

Sementara itu, dengan mengakses gis.bnpb.go.i/dibi, pengguna dapat mendapat melihat data bencana sejak tahun 400 masehi hingga saat ini. Data yang disajikan dengan tampilan versi mobile, sehingga memudahkan masyarakat umum dalam mencari data bencana kapan saja, dan di mana saja. Salah satu contohnya, bencana di Kepulauan Mentawai yang tercatat pernah terjadi. 

Selanjutnya terdapat tab ‘SFDRR’ yang mengikuti perkembangan berdasarkan Sendai Framework dan dapat dipilih angkanya secara absolut atau dibagi berdasarkan per 100.000 penduduk.

Pada tab ‘Baseline’ dapat melakukan ‘filtering’ berdasarkan wilayah administratif berdasarkan lokasi bencana yang disertai dengan nilai Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) yang juga tersedia data rumah sakit yang terdapat di sekitaran lokasi bencana. Contohnya, dilengkapi dengan data tsunami yang pernah terjadi di Mentawai, yang terdapat informasi run-ups dan berbagai sumber yang menjelaskan kejadian bencana tsunami di Kepulauan Mentawai.


InaRisk

Selain aplikasi DIBI, BNPB juga memiliki aplikasi InaRISK. Jika penjelasan sebelumnya fokus pada kejadian bencana yang telah terjadi di Indonesia dan dibuktikan dengan data-data yang terkait bencana tersebut, InaRISK menyajikan informasi potensi risiko bencana di suatu daerah. 

Analisis InaRISK memanfaatkan pendekatan raster base secara nasional dengan ukuran pixel 100 x 100 meter, berdasarkan kajian risiko bencana yang terdapat di suatu wilayah atau per kabupaten.

Kegunaan InaRisk, salah satu contohnya pada indeks risiko bencana gempa bumi yang berada di Indonesia. Wilayah yang berada di atas batuan dasar yang rentan (seperti pegunungan) akan sangat berisiko memakan korban dan kerusakan yang masif bila terjadi bencana. Lebih detailnya, data indeks risiko bencana di InaRISK dapat dilihat juga berdasarkan kabupaten atau kota pada menu pencarian.

Kajian risiko yang telah dibuat secara detail dan kompleks ini tidak akan berguna bila kesadaran masyarakat akan bencana masih rendah. Selain InaRISK yang dapat diakses melalui dashboard, BNPB juga menyediakan dalam bentuk aplikasi yang dapat diunduh melalui Google Playstore dan Appstore. Aplikasi InaRISK Personal yang dapat diakses pada telepon pintar berbasis android dan IOS ini akan memudahkan warga untuk mengidentifikasi potensi risiko di sekitar sehingga kesadaran terhadap risiko dapat meningkat. 

InaRISK Indonesia merupakan aset dari Pemerintah Indonesia. Tidak hanya BNPB yang berkontribusi dalam data, tetapi sebanyak 20 instansi yang telah memvalidasi datanya ke dalam InaRISK untuk dapat digunakan oleh masyarakat atau pengguna.  

Pengenalan DIBI maupun InaRISK ini diselenggarakan Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB kepada para awak media melalui bimbingan teknis (bimtek). Bimtek tersebut dilakukan secara virtual pada Rabu (30/12).

Rekaman kegiatan bimtek dan cara pengoperasian website/aplikasi dapat diunduh pada laman berikut ini



Raditya Jati

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis


BAGIKAN