Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

BNPB Gelar Peningkatan Kapasitas Pusdalops BPBD di Banten

Dilihat 54 kali
BNPB Gelar Peningkatan Kapasitas Pusdalops BPBD di Banten

Foto : Kegiatan Pendampingan Teknologi Informasi dan Komunikasi Petugas Operator Pusdalops PB di Tangerang (BNPB / M Arfari Dwiatmodjo)


TANGERANG-Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) mempunyai peran yang sangat penting dalam penanggulangan bencana, selain harus bersiaga dua puluh empat jam, petugas Pusdalops diharapkan memiliki kemampuan dalam penggunaan teknologi dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.


Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penggunaan teknologi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) elalui Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan menggelar Pendampingan Teknologi Informasi dan Komunikasi Petugas Operator Pusdalops PB Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) seprovinsi Banten. Dalam paparannya Atang Supena selaku ketua pelaksana menyatakan, peningkatan kapasitas merupakan upaya dalam mengurangi risiko dari dampak yang akan ditimbulkan dari kejadian bencana.


“Peningkatan kapasitas daerah merupakan salah satu upaya untuk dapat mengurangi risiko yang akan ditimbulkan akibat bencana. Salah satu peningkatan kapasitas daerah adalah dengan memperkuat kapasitas personil BPBD, agar penyelenggaraan penanggulangan bencana dapat sesuai dengan tugas dan fungsinya,” ujar Atang yang juga sebagai Kasubbid Pengelolaan Sistem dan Teknologi BNPB, di Tangerang, Rabu (11/11).


Selanjutnya, Darmidi Plt. Kepala Seksi Pencegahan BPBD Prov. Banten yang hadir mewakili Kepala Pelaksana BPBD Prov. Banten menjelaskan, berbagai macam bencana kerap melanda Banten, dengan adanya pelatihan ini diharapkan personil Pusdalops dapat mengolah data dan informasi dengan baik karena dari hasil tersebut dapat dijadikan dasar bagi pemangku kebijakan.


“Provinsi Banten sering mengalami bencana seperti tsunami, gempa bumi dan banjir. Oleh karena itu kami berharap operator Pusdalops BPBD Provinsi dan Kabupaten tau Kota mengikuti dan mempelajari pelatihan ini dengan sungguh-sungguh, sehingga dapat mengolah data dan informasi menjadi lebih baik. Data dan informasi sangat penting didalam penanggulangan bencana, data dan informasi bencana dapat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan strategis bagi pemerintah,” ucap Darmidi.


Sementara itu Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam sambutannya mengungkapkan, selain menerima dan mengolah data dan informasi bencana, Pusdalops memiliki peran lainnya yaitu sebagai pemberi informasi terkait ancaman dan risiko bencana yang ada di daerahnya masing-masing.


“Pusdalops berperan memberikan informasi terkait ancaman dan risiko bencana yang ada di daerahnya,” ungkap Raditya saat membuka Kegiatan Pendampingan Teknologi Informasi dan Komunikasi Petugas Operator Pusdalops PB. 


Kemudian Ia menjelaskan, penggunaan teknologi di era teknologi 4.0 seperti pada saat ini merupakan suatu kewajiban, teknologi dapat membantu pekerjaan kita dengan mudah, namun teknologi belum bisa mencakup semua daerah di Indonesia, oleh karena itu tetap perlu menggunakan kearifan lokal dalam menyampaikan informasi.


“Selain menggunakan teknologi, penggunaan kearifan lokal dalam menyebarkan informasi terkait bencana tetap perlu diperhatikan, mengingat luasnya geografis Indonesia yang menyebabkan tidak semua daerah memiliki kemampuan teknologi yang sama,” tutup Raditya.


Selanjutnya pada sesi pemberian materi, Tenaga Ahli BNPB Fatchul Hadi memaparkan, teknologi informasi dan komunikasi  dapat menjadi alat untuk menyimpan pengetahuan masa lalu dan dapat digunakan untuk masa depan dalam penanganan bencana.


“Teknologi informasi dan komunikasi kebencanaan menjadi fasilitas penyimpanan atau pengarsipan pengetahuan  diwaktu yang lalu, kemudian untuk menyiapkan masa depan membentuk ketangguhan bangsa menghadapi bencana,” kata Fatchul.


Pada kesempatan yang sama, Bambang Surya selaku Kepala Pusdalops BNPB menegaskan, diharapkan kedepan Pusdalops di daerah dapat menjadi Pusdalops berskala dunia dan dapat memberikan pengaruh terhadap kebijakan-kebijakan di daerahnya.


“Diharapkan Pusdalops dapat menjadi bagian penting dari pengambilan kebijakan pada berbagai aspek, seperti dapat mendukung pariwisata aman dari bencana dan dapat memberikan masukan terhadap investasi di daerah yang sedikit potensi bencananya. Selain itu kehadiran Pusdalops pada masa yang akan datang dapat menjadi Pusdalops berksala dunia dengan memilki infrastruktur dan kapasitas petugas yang mumpuni,” tegas Bambang melalui ruang digital.


Kegiatan ini akan dilaksanakan tanggal 11 hingga 14 November 2020, dengan peserta empat puluh petugas operator Pusdalops PB pada BPBD Provinsi, Kabupaten dan Kota se Provinsi Banten. Pelatihan kali ini diisi dengan pemberian materi terkait teknologi, informasi dan komunikasi, dan praktek pembuatan dan penggunaan website, serta pemanfaatan radio komunikasi saat bencana. Sehingga kedepannya Pusdalops PB di daerah dapat melakukan pelaporan secara cepat, tepat dan akurat, pada pra, saat maupun pasca bencana.


Dr. Raditya Jati

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis


BAGIKAN