BNPB Ajak Diskusi Organisasi Relawan Bahas Penanggulangan Bencana dan Covid-19
21 Nov 2020 14:42 WIB
Foto : Kegiatan bertajuk Sinergitas Pentaheliks: Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Pandemi Covid-19, Jumat (20/11). (Istimewa)
BEKASI - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengajak organisasi sukarelawan untuk mendiskusikan sinergi dalam penanggulangan bencana, termasuk penanganan Covid-19.
Diskusi ini bertujuan untuk memetakan peran (suka) relawan yang tergabung dalam Squad Penanggulangan Bencana Indonesia (PBI), khususnya percepatan penanganan Coronavirus disease 2019 atau Covid-19.
"Di samping itu, ini bertujuan untuk membangun koordinasi antar relawan sehingga tidak tumpang tindih satu sama lain dalam penanggulangan bencana," ujar Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Sumber Daya BNPB Pangarso Suryotomo pada acara bertajuk Sinergitas Pentaheliks: Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Pandemi Covid-19, Jumat (20/11).
Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan 115 organisasi relawan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) . Pada kesempatan diskusi, para relawan mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi perihal pentingnya sinergitas, komunikasi dan koordinasi dengan pihak lain.
Dalam arahan, Pangarso mencontohkan dalam kasus penanganan potensi erupsi Gunung Merapi saat ini, relawan dari luar daerah dapat bersinergi bila hendak membantu logistik bantuan kepada warga terdampak atau mereka yang mengungsi.
'Maka dapat membeli hasil panen dari warga setempat," tambah Pangarso.
Demikian juga dalam upaya penanganan Covid-19, relawan tidak perlu melakukan sosialisasi dalam lingkup yang luas tetapi dapat melakukan hal tersebut di lingkungan sekitar rumahnya.
Dalam diskusi, para relawan yang tergabung dalam Squad PBI ini juga berbagi pengalaman dan memberikan saran serta kritik terhadap platform organisasi relawan tersebut. Namun, disampaikan dalam diskusi bahwa tidak ada organisasi yang tidak memiliki kekurangan. Hal ini tentu dapat mendorong relawan untuk bukan membesarkan organisasi, tetapi mempraktekkan nilai-nilai kemanusiaan dalam penanggulangan bencana.
Di akhir diskusi, para relawan berkomitmen untuk bersinergi dalam penanggulangan bencana dan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Menutup arahan kegiatan ini, Pangarso mengingatkan relawan untuk meningkatkan profesionalisme di antaranya dengan meningkatkan keahlian dan jiwa korsa. Selain itu, ia menambahkan bahwa relawan tidak berpolitik dan tidak mengenal SARA dalam penanggulangan bencana.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB