Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

995 Rumah Warga Kecamatan Benawa Tengah Terendam Banjir

Dilihat 67 kali
995 Rumah Warga Kecamatan Benawa Tengah Terendam Banjir

Foto : Analisis InaRISK potensi bahaya banjir di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. (InaRISK)

JAKARTA – Sekitar 995 rumah warga di Kecamatan Benawa Tengah, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, terendam banjir. Kejadian ini dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi pada Kamis sore (15/10). Genangan masih terjadi hingga kini.

 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Donggala melaporkan hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan debit air Sungai Powelua meluap. Banjir terjadi pada Kamis sekitar pukul 17.30 waktu setempat. Rumah warga yang tergenang berada di lima desa di Kecamatan tersebut, yakni Desa Lumbudolo, Kola-Kola, Limboro, Mekar Baru dan Towale.

 

Selain menggenangi rumah warga, banjir mengakibatkan 1 unit jembatan penghubung antar desa Kola-Kola dan Lumbudolo mengalami kerusakan. Sedangkan genangan, tiinggi muka air teramati sekitar 50 hingga 150 cm.

 

Merespon peristiwa ini, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Donggala segera melakukan kaji cepat. Tim juga melakukan evakuasi warga terdampak. Untuk mengoptimalkan penanganan darurat, BPBD setempat bekerja sama dengan dinas-dinas terkait.

 

Ditinjau dari analisis InaRISK, sebanyak 15 kecamatan di Kabupaten Donggala berada di wilayah dengan potensi banjir pada kategori sedang hingga tinggi. Dari sisi risiko, potensi penduduk terpapar pada 15 kecamatan tersebut sebanyak 89.513 jiwa. Tak hanya banjir, sejumlah kecamatan berpotensi terhadap bahaya hidrometerologi, seperti tanah longsor.

 

BMKG mengeluarkan informasi prakiraan cuaca tiga harian salah satunya wilayah Sulawesi Tengah dengan potensi hujan lebat disertai kilat atau petir serta angin kencang dalam tiga hari ini. Warga dapat mengakses info BMKG atau situs www.bmkg.go.id untuk mengetahui prakiraan cuaca. Melalui informasi tersebut, setiap pihak dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.

 

 

 

Dr. Raditya Jati

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis


BAGIKAN