Foto : 6 WNI Masih Dicari, Operasi Kemanusiaan di Nepal Diperpanjang ()
Misi pencarian WNI dan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa Nepal masih terus dilakukan hingga saat ini. 6 WNI masih belum dapat dihubungi yaitu WNI menetap (Parsiah Majudi) dan 5 orang WNI pengunjung (Alma Parahita, Kadek Andana, Jeroen Hehuwat, Dewi Pancaringtyas Asih, dan Meliana Tamo Ina). Tim Perlindungan WNI dibantu Taruna Hiking Club telah melakukan pencarian di daerah Langtang.Pemerintah Nepal secara lisan telah menyatakan agar Tim Indonesia diperpanjang hingga 3 bulan ke depan. Tim medis Indonesia telah memperoleh ijin beroperasi di RS Kanthipur dan mendirikan RS lapangan di Distrik Satunggal. Kedua daerah ini termasuk daerah terparah terkena gempa. 10 dokter dari Indonesia ahli anastesi, ortopedi, umum dan perawat telah bergabung dengan tim medis negara. lain melakukan penanganan korban di RS Kanthipur. Pada Minggu (3/5) menerima 10 pasien terdiri dari 8 dewasa yaitu 4 laki-laki, 4 wanita dan 1 anak laki-laki usia 4,5 tahun dan 1 orang pasien untuk operasi sendi siku.Saat ini tenda RS Lapangan di Satunggal masih didirikan oleh tim. RS ini diperlukan karena di Satunggal mengalami kerusakan parah. Dampak gempa menyebabkan 228 rumah rusak berat, 157 rusak sedang, 148 rusak ringan. 20 jiwa meninggal, 200 terluka berat, 70 cedera ringan, 35 frakktur patah tulang, dan kasus depresi meningkat. Kebutuhan mendesak adalah kesehatan primer dan pelayanan pasca operasi, psikososial, obat-obatan, dokter ahli, dan pendirian shelter.Sementara itu bantuan Indonesia untuk tahap ketiga sebesar 14 ton telah tiba di Kathmandu pada Senin (4/5) dini hari dengan pesawat kargo Cardiq Air. Bantuan berupa tenda posko, tenda pengungsi, makanan lauk pauk 2.000 paket, tambahan gisi 3.000 paket, solar cell 16 unit, velbed 120 unit, selimut 1.000 lembar, dan sarung 1.100 lembar. Bantuan ini berasal dari BNPB, K/L, dan NGO.Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB