Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

3rd Multistakeholder Meeting on Country Disaster Risk Management (DRM) Status Report

Dilihat 339 kali
3rd Multistakeholder Meeting  on Country Disaster Risk Management (DRM) Status Report

Foto : 3rd Multistakeholder Meeting on Country Disaster Risk Management (DRM) Status Report ()

SENTUL-Pertemuan hari ini merupakan pertemuan Multistakeholder yang ke-3 dalam rangka menyusun Baseline Country Status Report (CSR) untuk Pengurangan Risiko Bencana. Pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 30 Juli 2015 dengan dukungan dari Planas PRB dan UNISDR guna membahas format penulisan laporan. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2016 dengan mengundang 37 Kementerian/Lembaga, NGO, dan INGO.

Dari pertemuan kedua tersebut didapatkan beberapa masukan terkait capaian Pengurangan Risiko Bencana pada tiap sektor. Pertemuan kali ini dibuka oleh Kepala Sub Direktorat Pencegahan Direktorat PRB, BNPB (DR. Raditya Jati, S.Si, M.Si) dan dihadiri 50 peserta yang berasal dari 8 (delapan) Kementerian/Lembaga, NGO, INGO, LSM, Private Sector, LSM dan penggiat Pengurangan Risiko Bencana Baseline (CSR) merupakan dokumen yang berisikan laporan awal capaian pengarusutamaan pengurangan risiko bencana di setiap pemangku kepentingan di Indonesia yang mengacu pada capaian HFA dan skema SFDRR yang direview setiap dua tahun sekali.

Baseline CSR memberikan data – data yang dilakukan sektor – sektor yang bersinggungan dengan penanggulangan bencana.Pada pertemuan kali ini, dibahas pula Roadmap SFDRR yang memberikan peta jalan implementasi SFDRR di Indonesia termasuk pertimbangan segala perubahan di tingkat global dan nasional, perubahan dalam hal jenis, intensitas, dan frekuensi bencana serta kejadian-kejadian esktrem terkait perubahan iklim. Kemudian dilakukan “feasibility assessment” terhadap indikator SFDRR yang akan dilaporkan pada pertemuan OEIWG di Jenewa, November mendatang.
Dokumen-dokumen ini penting karena :
  • Memuat perencanaan sektor dalam PRB sehingga perencanaan selanjutnya dapat dibuat dengan dokumen ini sebagai acuan.
  • Bersifat inklusif terhadap stakeholders yang terlibat.
  • Dokumen ini memberikan kemudahan dalam proses monitoring dan evaluasi proses PRB di setiap sektor di Indonesia yang disampaikan pada ranah global.
  • Sebagai referensi terkait isu kebencanaan di Indonesia.
  • Sebagai referensi ketersediaan data yang ada di Indonesia guna mendukung penilaian capaian PRB.
Hasil pertemuan hari ini akan segera “dijahit” oleh tim khusus yang ditunjuk oleh BNPB untuk kemudian dipaparkan kembali kepada seluruh Kementerian/Lembaga dan stakeholder lain yang terkait pada Workshop yang direncanakan akan diadakan pada bulan Oktober 2016 sebelum pelaksanaan peringatan Bulan PRB tahun 2016. (Direktorat PRB).
Penulis


BAGIKAN