Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

25TH ASEAN COMMITTEE ON DISASTER MANAGEMENT (ACDM) 2ND ASEAN MINISTERIAL MEETING ON DISASTER MANAGEMENT (AMMDM) AND 3RD MEETING OF THE CONFERENCE OF THE PARTIES (COP) TO AADMER

Dilihat 353 kali
25TH   ASEAN COMMITTEE ON DISASTER MANAGEMENT (ACDM) 2ND ASEAN MINISTERIAL MEETING ON DISASTER MANAGEMENT (AMMDM) AND 3RD MEETING OF THE CONFERENCE OF THE PARTIES (COP) TO AADMER

Foto : 25TH ASEAN COMMITTEE ON DISASTER MANAGEMENT (ACDM) 2ND ASEAN MINISTERIAL MEETING ON DISASTER MANAGEMENT (AMMDM) AND 3RD MEETING OF THE CONFERENCE OF THE PARTIES (COP) TO AADMER ()

Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam

Bandar Seri Begawan – Pertemuan tingkat regional ASEAN telah dirangkai dalam pertemuan antara lain The 25th Meeting of the ASEAN Committee on Disaster Management, 3rd Meeting of The Conference of The Parties to AADMER and 2nd ASEAN Ministerial Meeting on Disaster Management dan pertemuan lainnya di bidang penanggulangan bencana telah dilaksanakan di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam yang diselenggarakan pada tanggal 12-17 Oktober 2014. Agenda awal yang dimulai pada hari Minggu, menyambut 2014 ASEAN Day for Disaster Management. Dalam kesempatan ini Muhammad Jawad dari PKPU Indonesia telah memenangkan the ASEAN Community Resilience Champions dalam katagori ASEAN Writing competition. Keesokan harinya, pelaku penanggulangan bencana di kesepuluh negara ASEAN tersebut membahas  beberapa isu dan perkembangan program penanggulangan bencana yang telah dilakukan di lingkup regional Asia Tenggara. Adapun yang menjadi agenda pembahasan dalam serangkaian pertemuan ASEAN adalah capaian pelaksanaan dari Work Programme ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response (AADMER) Phase 1 2010 – 2015. Bahwa posisi Indonesia sebagai led shepherd dalam working group yang akan didukung oleh ASEAN Secretariat dalam melaksanakan workshop ke-4 di Indonesia tahun 2015. Dalam working group ini Indonesia, dalam hal ini BNPB sebagai focal point telah menyusun toolbox dan PDNA guideline yang akan diterapkan dalam lingkup regional ASEAN Member State (AMS). Selain itu ada beberapa pokok bahasan lain terkait Host Country Agreement (HCA) terkait dengan keberadaan kantor AHA Centre yang berlokasi di Jakarta. Isu lain menarik bagi Indonesia adalah keterlibatan atau kerjasama civil – militer dalam upaya sinergi pada kerangka kerja ASEAN lainnya yang terkait penanggulangan bencana. 
Hari terakhir pertemuan dirangkai dengan pertemuan 3rd Meeting of The Conference of The Parties to AADMER and 2nd ASEAN Ministerial Meeting on Disaster Management yang menekankan implementasi ADMEER dan penguatan AHA Centre.
Dengan semangat integrasi kawasan ASEAN menjadi satu komunitas tunggal (ASEAN Community to 2015), disertai konsep One ASEAN One Response yang disampaikan pada pertemuan di Brunei diharapkan bisa mengawal regional Asia Tenggara untuk menjadi sebuah organisasi kawasan yang lebih solid dan maju, membangun kebersamaan untuk satu tujuan (satu visi, satu identitas, satu komunitas), mendorong terciptanya kekompakan udan saling peduli diantara Negara-Negara di Kawasan Asia Tenggara.

Indonesia Led Shepherd Pada MCPA ke-4 di Kawasan ASEAN

Bandar Seri Begawan – Pertemuan tingkat Kawasan Asian South East Association Nations (ASEAN) atau 3rd Meeting of Conference of the Parties to AADMER (MCPA) membahas posisi Indonesia sebagai led shepherd pada pertemuan lanjutan ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response (AADMER) 2015 pada Jumat (17/10) di Bandar Seri Begawan, Brunei. Posisi Indonesia sebagai tuan rumah selanjutnya mendapat dukungan dari ASEAN Secretariat.

Penunjukkan Indonesia tidak terlepas dari posisi Indonesia sebagai focal point penanggulangan bencana (PB). Pencapaian Indonesia yang mendapatkan apresiasi antara lain pada penyusunan toolbox dan panduan PDNA yang akan diterapkan dalam lingkup kawasan ASEAN Member State (AMS).

Selain itu ada beberapa pokok bahasan lainnya yaitu Host Country Agreement (HCA). Hal ini terkait dengan keberadaan kantor AHA Centre yang berlokasi di Jakarta. Isu lain yang menarik bagi Indonesia adalah keterlibatan atau kerjasama sipil - militer dalam upaya sinergi pada kerangka kerja ASEAN lainnya dalam penanggulangan bencana.

Pertemuan pembahasan tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan pertemuan tingkat kawasan ASEAN dengan tema “ASEAN Day for Disaster Management” di Brunei pada 12 – 17 Oktober 2014. Rangkaian kegiatan itu adalah the 25th Meeting of the ASEAN Committee on Disaster Management, 3rd Meeting of The Conference of The Parties to AADMER dan 2nd ASEAN Ministerial Meeting on Disaster Management.

Pertemuan kali ini membahas antara lain beberapa isu dan perkembangan program penanggulangan bencana yang telah dilakukan di lingkup kawasan Asia Tenggara. Adapun agenda lain adalah pembahasan pencapaian Work Programme ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response (AADMER) Phase 1 2010 - 2015.

Hari terakhir dalam rangkaian pertemuan 3rd Meeting of The Conference of The Parties to AADMER and 2nd ASEAN Ministerial Meeting on Disaster Management ini menekankan implementasi ADMEER dan penguatan AHA Centre. Dalam kesempatan ini, Muhammad Jawad dari PKPU Indonesia telah memenangkan the ASEAN Community Resilience Champions dalam kategori ASEAN Writing competition.

Melalui pertemuan ini, semangat integrasi negara-negara kawasan ASEAN menjadi satu komunitas tunggal (ASEAN Community to 2015). Konsep One ASEAN One Response yang disampaikan pada pertemuan di Brunei diharapkan bisa mengawal regional Asia Tenggara untuk menjadi sebuah organisasi kawasan yang lebih solid dan maju, membangun kebersamaan untuk satu tujuan (satu visi, satu identitas, satu komunitas), mendorong terciptanya kekompakan dan saling kepedulian diantara negara Kawasan Asia Tenggara.

Penulis


BAGIKAN