Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

1.681 PENGUNGSI GUNUNGAPI SINABUNG, MASA TANGGAP DARURAT 7 HARI  

Dilihat 356 kali
1.681 PENGUNGSI GUNUNGAPI SINABUNG, MASA TANGGAP DARURAT 7 HARI  

Foto : 1.681 PENGUNGSI GUNUNGAPI SINABUNG, MASA TANGGAP DARURAT 7 HARI   ()

Aktivitas Gunungapi Sinabung masih menunjukkan aktivitas tinggi. Status masih Siaga (level III). Kondisi tersebut menyebabkan 1.681 jiwa warga sekitar Gunung Sinabung mengungsi. Pengungsi tersebar di 4 titik, yaitu:

 

1. Los Pekan Tiga Ndreket dari Desa Mardinding sebanyak 891 jiwa

2. GBKP Payung 292 jiwa berasal dari Desa Sukameriah

3. Mesjid Payung 110 jiwa berasal dari Desa Sukameriah

4. Jambur Namanteran 388 jiwa berasal dari Desa Bekerah 152 jiwa dan Desa Simacem 236 jiwa.

 

Bupati Karo telah menetapkan masa tanggap darurat selama 7 hari yaitu dari 3-9 November 2013. Posko dan struktur komando tanggap darurat sedang disiapkan dengan melibatkan berbagai unsur termasuk TNI dan Polri. BNPB telah berada di lokasi untuk memberikan pendampingan Pemda Karo, baik pendampingan manajerial, administrasi, logistic dan pendanaan. Mengingat Kabupaten Karo hingga sekarang belum membentuk BPBD, maka dilakukan oleh Kesbanglinmas. BPBD Sumatera Utara telah berada di lokasi juga untuk memberikan bantuan dan telah mengerahkan logistik dan peralatan. Kebutuhan mendesak bagi pengungsi adalah makanan siap saji, minuman, selimut, masker, terpal, tenda dan sanitasi.

 

Gunungapi Sinabung dipantau secara terus menerus menggunakan 4 stasiun seismik. Semua sensor dipasang di sekitar puncak G. Sinabung. Data dikirim melalui sinyal gelombang radio dan direkam secara analog maupun digital di Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung di Desa Ndokum Siroga, Kec  Simpang Empat, Karo (8,5 Km dari puncak).


Pemantauan deformasi dilakukan menggunakan empat GPS yang dipasang secara kontinyu. Data dikirim melalui gelombang radio dan direkam secara digital.

 

Erupsi masih berpotensi terjadi, dan abu letusannya dapat mengganggu kesehatan dan merusak tanaman di area terdampak. 

 

Sutopo Purwo Nugroho

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

Penulis


BAGIKAN