Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

[Update] – Perkembangan Situasi Pascagempa M6,5 Tojo Una Una

Dilihat 43 kali
[Update] – Perkembangan Situasi Pascagempa M6,5 Tojo Una Una

Foto : Peta guncangan gempa M6,5 di wilayah Kabupaten Tojo Una Una di Provinsi Sulawesi Tengah pada Senin malam (26/7). (BMKG)


JAKARTA – Sejumlah wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah merasakan guncangan kuat gempa M6,5. Pusat gempa tersebut berada 59 km timur laut Tojo Una Una dan berkedalaman 10 km. BPBD setempat masih berada di lapangan untuk memantau situasi dan mengimbau warga tetap tenang.

Perkembangan pascagempa pada Senin malam (26/7), pukul 21.30 WIB, Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan BPBD Kabupaten Tojo Una Una masih berada di lokasi untuk mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak panik, seperti dilakukan di tengah warga Kecamatan Una Una. Di samping itu, BPBD meminta warga untuk menginformasikan apabila terjadi kerusakan rumah atau warga terdampak di wilayahnya.

Upaya evakuasi mandiri tampak dilakukan warga Kecamatan Togean. Mereka yang tinggal di tepi pantai mengungsi ke tempat yanglebih tinggi. Hingga kini tidak ada laporan kerusakan di kecamatan tersebut.

Laporan lain juga disampaikan BPBD setempat mengenai situasi di beberapa kabupaten lain di Provinsi Sulawesi Tengah, seperti Kabupaten Morowali Utara, Pohuwato,Banggai dan Poso. BPBD Kabupaten Morowali Utara memantau kondisi lapangan setelah warganya merasakan guncangan kuat. Sedangkan di Kabupaten Banggai, kondis telah normal kembali dan tidak ada laporan kerusakan. 

Di wilayah Kabupaten Poso, warga juga merasakan guncangan kuat. Dampak guncangan memicu pasien Covid-19 yang berada di lantai 3 RSUD Poso berhamburan turun keluar bangunan. BPBD setempat pun segera mendirikan tenda untuk para pasien Covid-19. 

Sementara itu, BPBD Bolaang Mongondow Utara di Provinsi Sulawesi Utara melaporkan warga beberapa kecamatan di wilayahnya merasakan guncangan kuat, seperti Kecamatan Bintauna, Kaidipang, Pinogaluman, Bol Itang Baat dan Bol Itang Timur. 



Abdul Muhari, Ph.D.

Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan 

Penulis


BAGIKAN