Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

[Update] - Pascagempa Tojo Una-Una, Masyarakat Masih Bertahan di Pos Pengungsian

Dilihat 66 kali
[Update] - Pascagempa Tojo Una-Una, Masyarakat Masih Bertahan di Pos Pengungsian

Foto : Pos pengungsian warga Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah. Masyarakat memilih untuk bertahan di tempat pengungsian pascagempa M5,8 yang terjadi pada Kamis pagi (26/8) pukul 09.14 WIB. (Istimewa)


JAKARTA - Pascagempa M5,8 masyarakat memilih untuk bertahan di tempat pengungsian. Para warga memilih masih bertahan untuk menghindari dampak gempa susulan. Sebanyak 1050 warga Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah, terpantau mengungsi sementara waktu. Gempa tersebut terjadi pada Kamis pagi (26/8), pukul 09.14 WIB, dengan kedalaman pusat gempa 10 kilometer.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tojo Una-Una mengimbau masyarakat di wilayah terdampak untuk tetap tenang dan memantau informasi dari sumber resmi. Di samping itu, BPBD setempat juga telah mendirikan dapur umum untuk kebutuhan para pengungsi.

"Alhamdulillah pengungsi ditangani dengan baik, termasuk pendirian dapur umum," ujar Rifai Kepala Seksi Logistik BPBD Kabupaten Tojo Una-Una saat melalui pesan singkat pada Sabtu (28/8).

Rifai menambahkan bahwa pemerintah daerah sudah menerima sembilan koli masker bantuan BNPB untuk diberikan kepada para pengungsi.

"Saat ini sudah kami terima masker dari BNPB sebanyak sembilan koli, kami bagikan ke warga di pengungsian supaya prokol kesehatan tetap terjaga," ujar Rifai.

Selain itu, pihaknya dibantu dengan tim gabungan berupaya mendirikan tenda pengungsian serta rutin melakukan pemantuan pengungsian dilapangan untuk memastikan pemberian bantuan logistik terpenuhi.  

Hingga saat ini, sudah ada tiga pos pengungsian yang tersedia antara lain Eks Pemancar TVRI Desa Labuan dengan jumlah pengungsi sebanyak 112 kk atau 300 jiwa, Desa Padang Tumbuo sebanyak 139 kk atau 500 jiwa, dan Rumah Jabatan Bupati sebanyak 60 kk atau 250 jiwa.

Sedangkan dampak kerusakan mengalami penambahan, per 27 Agustus 2021, pukul 18.00 WIB, BPBD mencatat total rumah rusak sebanyak 57 unit, dengan rincian rumah rusak berat 2 unit, rusak sedang 1 unit dan rusak ringan 55 unit. Kerusakan juga juga terjadi pada fasilitas umum berupa rumah sakit rusak ringan 1 unit dan masjid rusak ringan 1.

Sebelumnya diinformasikan 1 warga meninggal dunia akibat tertimpa bangunan yang roboh.

Dilihat dari analisis kondisi geologi, Menurut analisis dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), melihat lokasi dan kedalaman pusat gempa bumi, kejadian gempa pagi tadi berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif di sekitar lokasi pusat gempa. Susunan geologi daratan Tojo Una-Una mengalami proses pelapukan secara alami yang bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak. Kondisi ini akan memperburuk apabila terjadi guncangan gempa. Potensi lain yang dapat terjadi yaitu adanya gerakan tanah atau longsoran akibat guncangan kuat di daerah tersebut, atau dipicu oleh curah hujan tinggi.



Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis


BAGIKAN