[UPDATE] Pascabanjir Bandang Garut, Akses Jalan ke Desa Cinta, Sudah Bisa Dilalui Kendaraan
30 Nov 2021 15:50 WIB
Foto : Kondisi jembatan saat diterjang banjir bandang di Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Garut, Minggu (28/11). (BPBD Kabupaten Garut)
JAKARTA - Pasca kejadian banjir bandang yang terjadi di wilayah Kabupaten Garut, kini beberapa titik akses jalan sudah bisa dilalui kendaraan. Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Garut per Senin (29/11) pukul 23.00 WIB menyampaikan bahwa akses jalan yang terisolir ke Desa Cinta sudah bisa dilalui dengan kendaraan roda dua.
Penanganan percepatan bencana banjir bandang juga terus dilakukan, salah satunya dengan mendirikan tiga titik pos pengungsian di Kecamatan Karangtengah. Adapun lokasi pos pengungsian berada di Masjid Ar-Ridho Desa Caringin, Pesantren As-Sarif Desa Cinta dan Madrasah Desa Sukamukti. Hasil assesement sementara, terdapat 80 jiwa yang mengungsi di Desa Caringin, 272 jiwa di Desa Cinta dan 65 jiwa di Desa Sukamukti.
Pendirian dapur umum juga telah dilakukan di 4 titik yakni 1 titik di Kecamatan Sukawening dan 3 titik di Kecamatan Karangtengah. Selain itu, bantuan logistik juga disalurkan bagi para warga terdampak. Tercatat kebutuhan mendesak saat ini berupa kebutuhan balita (popok bayi).
Atas kejadian banjir bandang ini, Bupati Garut telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, terhitung sejak tanggal 28 November - 11 Desember 2021.
Memasuki husim hujan, masyarakat diharapkan dapat melakukan aksi dini, salah satunya melakukan saling berkoordinasi antara masyarakat yang berada di kawasan hulu dengan mereka yang berada di sisi hilir. Koordinasi dengan radio komunikasi dapat melibatkan organisasi masyarakat seperti RAPI atau Orari atau penggunaan telepon selular untuk menginformasikan kondisi hujan di kawasan hulu. Ini akan membantu warga yang berada di sekitar daerah aliran sungai untuk melakukan evakuasi sejak dini.
BNPB mengimbau pemerintah daerah untuk melakukan pelibatan berbagai organisasi dengan peran yang dimiliki untuk menginformasikan peringatan dini kepada masyarakat sehingga dampak korban jiwa dapat dihindari pada saat terjadi bencana.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB