Tanah Longsor Akibatkan Warga Meninggal dan Kerusakan Rumah di Kabupaten Toraja Utara
02 Des 2021 18:05 WIB
Foto : Bencana tanah longsor kembali menelan korban jiwa dan kerusakan rumah warga. Kali ini kejadian tersebut menerjang wilayah Kabupaten Toraja Utara di Provinsi Sulawesi Selatan. Peristiwa ini merupakan pertama kali diterima Pusdalops BNPB di awal Desember 2021. (BPBD Kabupaten Toraja Utara)
JAKARTA – Bencana tanah longsor kembali menelan korban jiwa dan kerusakan rumah warga. Kali ini kejadian tersebut menerjang wilayah Kabupaten Toraja Utara di Provinsi Sulawesi Selatan. Peristiwa ini merupakan pertama kali diterima Pusdalops BNPB di awal Desember 2021.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Toraja Utara melaporkan 1 warganya meninggal dunia. Peristiwa ini terjadi di Desa Karua, Kecamatan Balusu, Toraja Utara, pada Rabu (1/12), pukul 16.30 waktu setempat. Selain korban meninggal, 5 warga lainnya mengalami luka ringan dan telah mendapatkan perawatan medis. Sebanyak 20 KK di desa tersebut terdampak longsor. BPBD juga mengidentifikasi 2 unit rumah warga mengalami rusak berat.
Meskipun beberapa warga rumahnya tidak terdampak langsung, sebanyak 8 KK atau 20 jiwa mengungsi sementara ke rumah kerabat terdekat. Hal tersebut dimaksudkan sebagai upaya antisipasi dampak longsor susulan di sekitar lokasi terdampak.
Kondisi di lokasi masih terjadi hujan ringan dan petugas BPBD bersiaga untuk mengantisipasi potensi longsor susulan. Di samping itu, BPBD menginformasikan jaringan listrik di lokasi kejadian masih padam dan akses jalan di sekitar lokasi masih tertutup material longsor.
Menurut petugas BPBD Kabupaten Toraja Utara, kejadian ini terjadi setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah Kabupaten Toraja Utara serta kondisi tanah labil. Akhirnya gerakan tanah tidak dapat dihindari sehingga menimpa 2 unit rumah hingga terbawa material longsor.
Berdasarkan kajian inaRISK, Kabupaten Toraja Utara termasuk wilayah dengan potensi bahaya tanah longsor kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 21 kecamatan berada pada potensi tersebut, termasuk wilayah Balusu yang saat ini salah satu desanya terdampak tanah longsor.
Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi juga menginformasikan wilayah potensi gerakah tanah di Provinsi Sulawesi Selatan pada Desember 2021. Wilayah Kabupaten Toraja Utara teridentifikasi pada kategori menengah hingga tinggi. Ada dua kecamatan yang juga berpotensi banjir bandang yaitu di Baruppu dan Buntu Pepasan.
Menghadapi musim hujan dan pengaruh fenomena La Nina, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi dampak bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang. BPBD diharapkan untuk selalu berkoordinasi dan memonitor kondisi cuaca serta meningkatkan komunikasi dengan pihak kecamatan maupun desa untuk kesiapsiagaan bersama.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB