BNPB Gelar Geladi Simulasi Early Warning System di Kwadungan, Ngawi
09 Des 2021 23:04 WIB
Foto : Suasana ruangan Gladi Simulasi Early Warning System banjir di Kantor Desa Simo, Kecamatan Kwadungan, Ngawi, Rabu (8/12). (BNPB)
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Peringatan Dini membangun sistem terintegrasi dengan melibatkan masyarakat untuk memperkuat rantai sistem peringatan dini. Bersama dengan BPBD Ngawi melakukan gelar Geladi Simulasi Early Warning System (EWS) banjir di Kantor Desa Simo, Kecamatan Kwadungan, Ngawi, Rabu (8/12).
Rangkaian Kegiatan ini telah dilaksanakan dari bulan Oktober - Desember 2021. Diawali dari kegiatan Sosialisasi, Workshop, Finalisasi hingga Geladi Simulasi EWS Banjir.
Kabupaten Ngawi merupakan salah satu dari tujuh kabupaten/kota yang mendapatkan stimulan penguatan sistem peringatan dini banjir. Pemilihan lokasi ini, mengingat ada sejumlah titik wilayah yang rawan dan berisiko banjir.
"BNPB telah melakukan Forum Group Discussion (FGD) dengan BNPB Provinsi dan Kabupaten/Kota, dalam menentukan daerah yang memiliki risiko tinggi banjir di aliran Bengawan Solo sekaligus memerlukan peringatan dini," ujar Direktur Peringatan Dini, Afrial Rosya.
Afrial menambahkan, BNPB merupakan bagian dalam penguatan kontribusi pengurangan resiko bencana, dengan memberikan support berupa peralatan EWS atau sistem peringatan dini.
Dalam pengoperasiannya, diperlukan sinergi dan komunikasi antar komponen struktural serta kultural yang melibatkan masyarakat. Diharapkan EWS ini bisa digunakan sebaik mungkin dan juga dapat digunakan untuk keperluan sosial masyarakat.
"Semoga alat ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, termasuk untuk kepentingan sosial ekonomi masyarakat setempat," tambah Afrial.
Sementara itu, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono memberikan apresiasinya untuk BNPB yang telah memberikan dukungan untuk penguatan sistem peringatan dini bencana di Kabupaten Ngawi. Adapun sistem EWS ini bisa dimanfaatkan secara optimal dan dipelihara sebaik mungkin, juga pentingnya komitmen melibatkan masyarakat untuk tanggap bencana hingga tingkat desa.
"Jadi sosialisasi manfaat EWS, itu mempermudah dalam mitigasi bencana, sehingga percepatan penanggulangan terkait evakuasi dan seterusnya itu bisa dilaksanakan dengan baik," kata Ony.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB