Tingkatkan Efektivitas Respons, BNPB Evaluasi Diseminasi Peringatan Dini Bencana
09 Sep 2022 16:05 WIB
Foto : Rapat Evaluasi Diseminasi Peringatan Dini Bencana bersama BPBD Provinsi di seluruh Indonesia yang dilakukan secara virtual, Kamis (8/9). (Direktorat Peringatan Dini BNPB)
JAKARTA - Beragam ancaman bencana, khususnya bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor yang kerap kali terjadi di Indonesia, menjadikan sistem peringatan dini sebagai elemen penting dalam membangun kesiapsiagaan di tengah masyarakat.
Penyelenggaraan sistem peringatan dini yang efektif dan masif mulai dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota hingga ke masyarakat merupakan amanat yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Peringatan Dini melakukan evaluasi diseminasi peringatan dini bersama BPBD Provinsi di seluruh Indonesia guna mewujudkan penyebarluasan informasi peringatan dini bencana yang efektif, mudah dipahami dan mampu direspon oleh masyarakat.
Koordinator Tim 7 Downstream Rucky Nurul Wursanty Dewi mewakili Direktur Peringatan Dini mengatakan bahwa mayoritas daerah telah memiliki tim siaga bencana dan melakukan berbagai langkah kesiapsiagaan sebagai bentuk respons masyarakat terhadap sistem peringatan dini yang dibuat di wilayahnya.
“Mayoritas daerah telah memahami sistem peringatan dini yang dibuat, pihak daerah juga telah memiliki tim siaga bencana dan melakukan gladi maupun simulasi peringatan dini sehingga masyarakat dapat semakin memahami dan mampu merespon secara tepat,” ujar Rucky secara virtual, Kamis (8/9).
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi turut menegaskan bahwa sistem peringatan dini bencana terpadu harus diiringi dengan kapasitas masyarakat yang mampu merespons informasi
“Dalam kurun waktu 2 tahun lebih, Direktorat Peringatan Dini BNPB telah mengupayakan diseminasi informasi peringatan dini bencana secara harian, bulanan, terutama untuk bencana hidrometeorologi melalui WhatsApp Group dan surat bulanan serta melalui website Peringatan Dini BNPB. Hal ini untuk memudahkan akses bagi semua pihak sehingga masyarakat dapat memahami dan melahirkan respons terhadap informasi yang diberikan,” tutur Prasinta.
Kegiatan evaluasi dilakukan dengan mengirimkan formulir pertanyaan berupa kuesioner kepada BPBD Provinsi se-Indonesia sebagai responden. Jawaban dari pertanyaan tersebut kemudian diolah dan dianalisis sehingga menghasilkan kesimpulan yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dari diseminasi informasi peringatan dini bencana yang disampaikan kepada daerah.
Hasil analisis menunjukkan bahwa diseminasi informasi dirasakan bermanfaat dalam upaya pencegahan bencana oleh mayoritas responden serta data yang diberikan cukup akurat.
Terdapat juga beberapa daerah yang merasa narasi diseminasi terlalu panjang dan kurang dipahami masyarakat. Untuk itu, Direktorat Peringatan Dini akan mereview kembali materi diseminasi yang sudah ada menjadi lebih ringkas tanpa mengurangi esensi dari informasi tersebut sehingga mudah dipahami oleh pemerintah daerah dan masyarakat luas.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB