Tim Medis Siap Bantu Pelayanan Kesehatan Warga Paksitan di Pos Pengungsian
07 Okt 2022 20:38 WIB
Foto : Tim medis Indonesia tiba di Karachi, Pakistan, disambut Konsul Jenderal RI Karachi, Dr. June Kuncoro Hadiningrat, perwakilan Kedutaan Besar RI (KBRI) Islamabad, tim aju Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Theophilus Yanuarto)
KARACHI – Setelah memberikan bantuan tunai dan logistik pada akhir September lalu, Indonesia kembali mendukung penanganan darurat banjir Pakistan. Kali ini Pemerintah mengirimkan tim medis dan tambahan logistik kemanusiaan pada sorti ketiga, Jumat (7/10).
Tim medis Indonesia tiba di Karachi, Pakistan, disambut Konsul Jenderal RI Karachi, Dr. June Kuncoro Hadiningrat, perwakilan Kedutaan Besar RI (KBRI) Islamabad, tim aju Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Tim medis Indonesia juga disambut oleh Menteri Departemen Kesejahteraan Sosial Provinsi Sindh, Muhammad Sajid Jokhio, dan perwakilan National Disaster Management Authority (NDMA) Pakistan. Pesawat Garuda Indonesia GA 7540 mendarat di Bandar Udara Internasional Jinnah dengan membawa Tim Medis Indonesia dan bantuan logistik, termasuk paket obat-obatan, dengan total berat 32 ton.
Tim sebanyak 29 personel dengan kompetensi berbeda siap untuk membantu pelayanan kesehatan warga Pakistan yang berada di pos-pos pengungsian.
Ketua delegasi RI Zahermann Muabezi memimpin para personel yang berasal dari Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, Universitas Andalas dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).
“Suatu tugas mulia untuk kita dapat membantu warga Pakistan terdampak banjir dan masih berada di pos pengungsian,” ujar Zahermann yang juga menjabat Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB.
Zaherman menambahkan tugas kemanusiaan yang dilakukan Tim Medis Indonesia ini telah dikoordinasikan dengan Kementerian Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Nasional Pakistan. Di samping itu, tim aju BNPB yang dibantu oleh KBRI dan KJRI secara kontinyu berkoordinasi dengan otoritas kesehatan di tingkat Provinsi Sindh maupun Distrik Malir dan Mirpur-khas.
Kedua distrik yang berada di Sindh ini akan menjadi tempat untuk para personel medis memberikan pelayanan kesehatan. Mereka akan menetap pada pos pengungsian maupun bergerak mengunjungi titik-titik pos pengungsian.
Bersama dengan tim medis ini, delegasi RI yang mendampingi berasal dari Kemenko PMK, Kemenlu, Bappenas, dan BPKP. Sementara itu, pejabat Kementerian Kesehatan Provinsi Sindh menerima tim medis Indonesia yang tiba pukul 10.00 waktu setempat.
Sebelum menuju Distrik Mirpur-khas, tim medis akan mendapatkan briefing terlebih dahulu di KJRI dan melanjutkan perjalanan keesokan harinya. Setelah 14 hari bertugas di distrik itu, mereka kemudian akan memfokuskan pada pos pengungsian atau tent city di Distrik Malir.
Sehari sebelumnya, Kamis (6/10), Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyanto melepas tim medis di Graha BNPB, Jakarta. Simbolis pelepasan melalui penyematan rompi kepada setiap perwakilan Kementerian kesehatan, TNI, Polri, Universitas Andalas dan MDMC.
Suharyanto menyampaikan, terima kasih kepada para tenaga medis dari berbagai institusi, Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, Univeristas Andalas dan MDMC untuk mulai tugas kemanusiaan di Pakistan.
Ia juga mengatakan, pengiriman tim medis sebanyak 29 personel itu sebagai upaya kolaborasi untuk mewujudkan solidaritas kemanusiaan dunia, khususnya rakyat Pakistan yang tertimpa bencana banjir besar sejak pertengahan Juni 2022 lalu.
Melalui tim kesehatan yang akan dikirimkan ke Pakistan, Suharyanto berharap bahwa mereka mampu memberikan yang terbaik bagi saudara-saudara yang membutuhkan dan membawa nama baik Indonesia di mata dunia.
"Jaga nama Merah Putih di sana. Kita punya budaya yang selalu menyatu dengan masyarakat di mana kita bertugas. Kami yakin tim kesehatan ini bisa bersatu dengan masyarakat," pungkas Suharyanto pada Kamis lalu (6/10).
Tim tersebut terdiri atas personel gabungan yaitu Kementerian Kesehatan 4 personel, TNI 10, Polri 6, Universitas Andalas 2 dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) 7. Para tenaga medis ini memiliki kompetensi berbeda, seperti dokter spesialis, perawat, bidan dan apoteker.
Karya kemanusiaan ini menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo untuk membantu masyarakat Pakistan. Presiden menyampaikan Indonesia ingin membantu untuk meringankan beban saudara-saudara di Paksitan. Hal tersebut disampaikannya saat melepas bantuan kemanusiaan sorti 1 dan 2 pada 26 September 2022 lalu,
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB