SEHARI LONGSOR TERJADI DI DUA TEMPAT BERBEDA
16 Jun 2013 18:17 WIB
Foto : SEHARI LONGSOR TERJADI DI DUA TEMPAT BERBEDA ()
Memasuki pertengahan tahun, bencana tanah longsor masih mengancam di beberapa wilayah, terbukti dalah sehari (13/6/2013) terjadi dua longsor di tempat yang berbeda. Memasuki peralihan musim dari penghujan ke kemarau, perubahan cuaca semakin mencolok, kadang panas yang menyengat kemudian berubah menjadi hujan yang turun tiba-tiba. Longsor terjadi di dua lokasi yaitu Wonogiri dan Gunung Kidul.
Pertama, longsor yang terjadi di Wonogiri, tepatnya di Dusun Sumber RT 002/RW 009 Desa Pare Kecamatan Selogiri menyebabkan satu rumah rusak karena tertimpa longsor. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian yang terjadi sekitar pukul 05.30 WIB, karena enam anggota keluarga yang tinggal dirumah tersebut tidak berada di dalam rumah. Akibatnya sebagian dinding rumah roboh dan beberapa bagian atap rumah ambruk.
Tanah longsor juga terjadi di Kabupaten Gunung Kidul yaitu di Dusun Kedok Ploso, Desa Pengkol, Kecamatan Nglipar yang menyebabkan satu orang mengalami patah tangan saat berusaha menyelamatkan diri dari longsoran. Bencana ini terjadi sekitar pukul 18.30 WIB yang didahului oleh hujan lebat di wilayah ini. Bencana ini memaksan 79 KK (316 jiwa ) terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Pengungsi ini berasal dari RT 01 ada 22KK (88 jiwa), RT 03 ada 28 KK (112 jiwa), RT 4 terdapat 29 KK (116 jiwa). Dari sekian banyak pengungsi ini ada sebagian lansia yaitu sebanyak 90 orang dan balita sebanyak 30 orang.
Sampai hari ini tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dibantu oleh dinas terkait dan masyarakat setempat bergotong-royong untuk membersihkan sisa longsoran dan menyelamatkan harta benda yang masih bisa dipakai. Selama di tempat pengungsian, para pengungsi telah mendapatkan selimut, tiker dan makanan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
Selain tanah longsor, sehari sebelumnya (12/6/2013) banjir juga melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan. Banjir bandang ini dikarenakan tingginya curah hujan di daerah Indonesia tengah. Adapun ketiga kecamatan yang dilanda banjir bandang yaitu Kecamatan Antakan, Kecamatan Batang Alai Timur, dan Kecamatan Alai Utara. Bencana ini menyebabkan seorang warga meninggal dunia.
Perlu diketahui bahwa berdasarkan kajian risiko bencana yang dibuat oleh BNPB tahun 2011 menyebutkan bahwa 229.6 juta jiwa penduduk Indonesia terpapar dari bencana tanah longsor. Sehingga perlu adanya peningkatan upaya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana, agar bencana yang terjadi tidak menimbulkan korban jiwa. Kesadaran masyarakat akan bencana yang mengintai disekitar lingkungan mereka harus ditanamkan agar masyarakat dapat hidup harmoni dengan bencana.