Sebanyak 13 Rumah di Kabupaten Aceh Tenggara Rusak Ringan Akibat Diterjang Angin Kencang
18 Sep 2022 01:15 WIB
Foto : Kondisi rumah warga usai diterjang angin kencang di Kecamatan Babul Makmur, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, Kamis (15/9). (BPBD Kabupaten Aceh Tenggara)
JAKARTA - Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang melanda wilayah Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh pada Kamis (15/9) pukul 17.30 WIB. Kejadian ini berdampak pada sejumlah hunian warga, sedikitnya 13 rumah mengalami rusak ringan akibat fenomena cuaca ekstrim ini.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB dua fasilitas pendidikan rusak ringan, satu gilingan padi rusak ringan dan satu fasilitas ibadah rusak berat. Sebanyak 22 KK terdampak di Desa Sejahtera dan Desa Sejahtera Baru di Kecamatan Babul Makmur.
Pantauan visual, kerusakan terjadi pada atap rumah warga yang terbang tersapu angin. Dilaporkan sementara, para warga memilih tinggal di rumah keluarga terdekat sambil menunggu rumahnya diperbaiki. Tidak ada korban jiwa atas kejadian ini.
Sesaat setelah kejadian, BPBD Kabupaten Aceh Tenggara bersama tim gabungan segera melakukan kaji cepat dan berkoordinasi untuk melakukan evakuasi terhadap warga. Selain melakukan penanganan darurat, tim gabungan juga bekerjasama memberikan bantuan kepada warga untuk membersihkan material yang terbawa saat terjadi angin kencang.
Hasil prakiraan cuaca BMKG untuk dua hari kedepan (19/9) menunjukan Kabupaten Aceh Tenggara masih berpotensi turun hujan hari ini dengan intensitas ringan hingga sedang dengan kecepatan angin berkisar 10 KM/Jam.
Sementara itu, hasil analisa InaRISK, Kabupaten Aceh Tenggara memiliki potensi risiko cuaca ekstrim dengan kategori sedang hingga tinggi. Oleh sebab itu, BNPB menghimbau masyarakat untuk melakukan mitigasi bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan. Pemangkasan ranting pohon yang rindang di ruas jalan utama juga dapat dilakukan serta menghindari bangunan yang tinggi, papan reklame dan tiang listrik saat terjadi cuaca ekstrim untuk meminimalisir ancaman potensi bencana hidromeorologi yang dipicu faktor cuaca.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB