Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Sebanyak 1.252 Rumah di Kota Tangsel Dikepung Banjir

Dilihat 95 kali
Sebanyak 1.252 Rumah di Kota Tangsel Dikepung Banjir

Foto : Sebanyak 1.252 rumah di enam kelurahan terkepung banjir di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten dan sekitarnya pada Selasa (2/10) dengan Tinggi Muka Air (TMA) antara 10 sampai 80 sentimeter (cm). (BPBD Kota Tangerang)


JAKARTA - Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi yang cukup lama di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten dan sekitarnya pada Selasa (2/10), menyisakan banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) antara 10 sampai 80 sentimeter (cm).

Data yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ada sebanyak 1.252 rumah di enam kelurahan yang terkepung banjir.

Adapun wilayah itu meliputi Kelurahan Cipayung, Kelurahan Jombang, Kelurahan Pisangan di Kecamatan Ciputat. Berikutnya Kelurahan Rempoa di Kecamatan Ciputat Timur, Kelurahan Kedaung di Kecamatan Pamulang dan Kelurahan Pondok Kacang Timur di Kecamatan Pondok Aren.

Kendati tidak ada korban jiwa, namun genangan air di beberapa titik lokasi itu sempat membuat kemacetan lalu lintas yang berdampak pada mobilitas umum lainnya. Saat ini hujan mulai reda dan banjir dilaporkan berangsur surut.

Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan telah melakukan monitoring di sejumlah titik genangan air menggunakan perahu karet. Selain monitoring, tim juga melakukan pendataan lebih lanjut dan antisipasi untuk hal-hal yang tidak diinginkan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca yang menyebut bahwa hujan lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Jabodetabek hingga Jumat (7/10) mendatang.

Menyikapi hal itu, maka BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah setempat agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.

Upaya seperti monitoring bantaran sungai dengan susur sungai, normalisasi sungai dan kanal serta pembersihan drainase permukiman agar dilakukan secara berkala untuk memininalisir potensi bencana susulan yang juga dapat disebabkan oleh kondisi tata ruang lingkungan.

Apabila terjadi hujan dalam durasi lebih dari satu jam, maka masyarakat yang tinggal di bantaran sungai agar mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu.

Pastikan memperoleh perkembangan informasi terkait peringatan dini cuaca dari BMKG dan informasi mengenai penanggulangan bencana dari BNPB, BPBD, TNI, Polri dan lintas instansi lainnya.



Abdul Muhari, Ph.D. 

Penulis


BAGIKAN