Penguatan Sistem Peringatan Dini Banjir Kabupaten Banjar
31 Agt 2022 21:05 WIB
Foto : BNPB melakukan penguatan sistem peringatan dini bahaya banjir kepada Pemerintah Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Hal tersebut berupa dukungan berupa instrumen dan peningkatan kapasitas masyarakat di Desa Benteng, Kecamatan Pengaron. (BNPB)
BANJAR – BNPB melakukan penguatan sistem peringatan dini bahaya banjir kepada Pemerintah Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Hal tersebut berupa dukungan berupa instrumen dan peningkatan kapasitas masyarakat di Desa Benteng, Kecamatan Pengaron.
Direktur Peringatan Dini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Afrial Rosya menyampaikan dukungan ini saat bertemu Bupati Banjar Saidi Mansyur dan perwakilan dinas-dinas terkait pada Selasa (30/8). Instrumen bagian dari sistem tersebut berupa sirine peringatan dini bahaya banjir.
Afrial menyampaikan, “Alat disiapkan, kemampuan masyarakat disiapkan untuk penguatan rantai peringatan dini.”
Menurutnya, ini merupakan salah satu cara penggunaan teknologi terkini sebagai langkah mempercepat informasi peringatan ke masyarakat.
“Harapannya masyarakat dapat melakukan tindakan aksi penyelamatan yang cepat,” tambahnya.
Afrial juga berharap pemerintah daerah setempat dapat memberikan dukungan dan komitmen dalam pemeliharaan instrumen dan penguatan tim siaga desa.
Sementara itu, Bupati Banjir mengatakan, BPBD harus bekerja juga untuk dapat merawat alat.
“Mudah-mudahan sirine peringatan dini ini dapat membantu kesadaran masyarakat bahwa bencana banjir sudah dari dulu terjadi di wilayah kita, tetapi evakuasi harus segera dilakukan jika kejadian semakin memburuk, bukan hanya memikirkan harta benda,” ucap Saidi.
Bupati menyambut baik dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui BNPB. Ia meminta BPBD dan organisasi perangkat daerah lain untuk turut mendukung kegiatan peningkatan kapasitas warganya.
Di sisi lain, Saidi mengharapkan suara sirine nantinya dapat menyesuaikan dengan bahasa daerah setempat agar mudah dipahami.
Upaya dukungan kepada Pemerintah Kabupaten Banjar ini telah dimulai persiapannya sejak 2021, mulai dari survei lokasi, koordinasi, pemasangan instrumen dan pendampingan selama peningkatan kapasitas masyarakat berlangsung. BNPB menargetkan kegiatan ini akan selesai pada September tahun ini.
Saat audiensi berlangsung, turut hadir pejabat di lingkungan Kabupaten Banjar, antara lain Kepala BPBD, Kepala BKAD, Kepala DPUPR dan Pertanahan, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala DKISP, Kepala Dinas Perkim dan LH, Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan, Kepala Dinas Sosial P3AP2KB, dan Asisten Pemerintah dan Kesra.
Pada 2021 lalu banjir besar melanda Kecamatan Pengaron. Peristiwa tersebut terjadi setelah debit air Sungai Riam Kiwa meluap ke wilayah pemukiman. Kurang lebih 6 Desa dipengaron terdampak selama lebih dari seminggu. Limpasan air dari Sungai ini menggenangi daerah hilir di Kecamatan Martapura yang menyebabkan banjir selama berhari-hari.
Kejadian serupa berulang dengan intensitas yang lebih rendah di 2022. Oleh karena itu BNPB bermaksud untuk melakukan penguatan sistem peringatan dini di beberapa titik yang paling terdampak dan mempunyai sejarah dampak bencana yang parah.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB