Pasien Sembuh COVID-19 Bertambah 243 Orang, Total 2.197
06 Mei 2020 04:45 WIB
Foto : Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. (Humas BNPB/Dume Harjuti Sinaga)
JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat jumlah kasus sembuh COVID-19 per hari ini Selasa (5/5) pukul 12.00 WIB bertambah sebanyak 243 orang hingga totalnya menjadi 2.197.
"Kasus konfirmasi positif yang sudah sembuh bertambah 243 orang, sehingga total akumulasinya menjadi 2.197 orang,” jelas Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa (5/5).
Kemudian untuk sebaran kasus sembuh dari 34 Provinsi di Tanah Air, DKI Jakarta menjadi wilayah dengan sebaran pasien sembuh terbanyak yakni 704, disusul Sulawesi Selatan 228, Jawa Timur sebanyak 180, Jawa Barat 167, Bali 160 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 2.197 orang.
"Kemudian pasien sembuh totalnya 2.197 dari keseluruhan provinsi di mana DKI Jakarta 704 sudah sembuh, Sulawesi Selatan 228, Jawa Timur sebanyak 180, Jawa Barat 167 dan Bali 160," tambah Yuri.
Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis
Di sisi lain, jumlah kasus terkonfirmasi positif menjadi 12.071 setelah ada penambahan sebanyak 484 orang. Sedangkan jumlah kasus meninggal yang disebabkan COVID-19 bertambah menjadi 872 setelah ada penambagan sebanyak 8 orang.
Dalam hal ini, ada faktor penyakit penyerta atau komorbiditas hipertensi, diabetes, jantung dan penyakit paru-paru, yang memperburuk kondisi pasien hingga meninggal dunia.
Selanjutnya Gugus Tugas merincikan data positif COVID-19 di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 12 kasus, Bali 277 kasus, Banten 458 kasus, Bangka Belitung 28 kasus, Bengkulu 12 kasus, Yogyakarta 121 kasus, DKI Jakarta 4.687 kasus.
Selanjutnya di Jambi 43 kasus, Jawa Barat 1.300 kasus, Jawa Tengah 849 kasus, Jawa Timur 1.171 kasus, Kalimantan Barat 73 kasus, Kalimantan Timur 168 kasus, Kalimantan Tengah 181 kasus, Kalimantan Selatan 212 kasus, dan Kalimantan Utara 131 kasus.
Kemudian di Kepulauan Riau 97 kasus, Nusa Tenggara Barat 285 kasus, Sumatera Selatan 199 kasus, Sumatera Barat 221 kasus, Sulawesi Utara 45 kasus, Sumatera Utara 130 kasus, dan Sulawesi Tenggara 69 kasus.
Adapun di Sulawesi Selatan 640 kasus, Sulawesi Tengah 70 kasus, Lampung 55 kasus, Riau 61 kasus, Maluku Utara 50 kasus, Maluku 23 kasus, Papua Barat 49 kasus, Papua 247 kasus, Sulawesi Barat 58 kasus, Nusa Tenggara Timur 12 kasus, Gorontalo 15 kasus dan dalam proses verifikasi lapangan 22 kasus.
Akumulasi data tersebut diambil dari hasil uji spesimen sebanyak 121.547 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 89 laboratorium. Sebanyak 88.924 kasus spesimen yang diperiksa didapatkan data 12.071 positif dan 76.853 negatif.
Kemudian untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 239.226 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 26.408 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 335 kabupaten/kota di Tanah Air.
Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan | BNPB
sebagai Tim Komunikasi Publik GT Nasional