Optimalkan Layanan, BNPB Gelar Rakor Perencanaan dan Inventarisasi Kebutuhan Logistik dan Peralatan
19 Okt 2022 21:39 WIB
Foto : Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Kedeputian Logistik dan Peralatan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Perencanaan dan Inventarisasi Kebutuhan Logistik dan Peralatan di Batam, Kepulauan Riau, pada 18 hingga 20 Oktober 2022. (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Lia Agustina)
BATAM - Dalam rangka mengoptimalkan pelayanan logistik dan pemenuhan dasar masyarakat terdampak bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Kedeputian Logistik dan Peralatan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Perencanaan dan Inventarisasi Kebutuhan Logistik dan Peralatan di Batam, Kepulauan Riau, pada 18 hingga 20 Oktober 2022.
Dengan memperhatikan kondisi geografis, geoligis, topografis dan demografis wilayah Indonesia yang rawan bencana, memberikan kemungkinan terjadinya permasalahan dalam perencanaan kebutuhan bantuan penanggulangan bencana yang bersifat unpredictable. Untuk itu diperlukan dukungan seluruh komponen pentahelix sehingga pendistribusian bantuan logistik dan peralatan dapat dilaksanakan secara terencana, terpadu, terkoordinasi, menyeluruh dan akuntable. Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB, Zaherman Muabezi, saat membuka Rakor Perencanaan dan Inventarisasi Kebutuhan Logistik dan Peralatan, Selasa (18/10).
"Pemenuhan bantuan logistik dan peralatan kepada korban terdampak bencana memerlukan sistem manajemen yang baik, sehingga dapat menjamin bantuan yang tepat waktu, tepat sasaran, tepat kualitas dan tepat kuantitas," ujar Zaherman.
Dalam Rakor yang dihadiri oleh 86 peserta yang terdiri dari BPBD perwakilan dari seluruh Indonesia, perwakilan Direktorat Pengelolaan Logistik dan Peralatan, Direktorat Optimasi Jaringan Logistik dan Peralatan, Direktorat Kesiapsiagaan dan Pusdatinkomben ini juga membuka panel diskusi. Antara lain diskusi sistem manajemen logistik dan peralatan, sosialisasi e-Prologpal, Best Practice dalam penanggulangan bencana dan standar pemenuhan kebutuhan, serta capasity building untuk meningkatkan kinerja organisasi. Dalam diskusi, para peserta berpartisipasi aktif untuk mengindentifikasi masalah, menginventarisir kebutuhan, memilah prioritas kebutuhan dan mencari solusi bersama.
Nadirah Seha Nur, selaku Direktur Pengelolaan Logistik dan Pealatan BNPB dalam diskusi memberikan beberapa arahan kepada BPBD antara lain, pentingnya melakukan perencanaan dan menginventaris ketersediaan logistik dan peralatan, membuat peta kekuatan, wajib menerapkan sistem menajemen logistik dan peralatan (sismanlogpal).
Selanjutnya mendorong pemerintah daerah untuk alokasi anggaran pemeliharaan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pelatihan untuk kesiapsiagaan penggunaan logistik dan peralatan.
Melalui Rakor ini diharapkan penyaluran bantuan logistik dan peralatan sesuai prinsip 7T yakni tepat jenis, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat waktu, tepat sasaran, tepat biaya dan tepat pelaporan dapat terwujud. Selain itu, penguatan kelembagaan melalui BPBD sebagai garda terdepan dalam penanggulangan bencana di daerah sehingga dapat merespon kondisi darurat dengan cepat dan tepat.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB